Surabaya, Jawa Timur - Hasil survei Bank Indonesia terhadap responden rumah tangga di Jawa Timur mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap perekonomian terus meningkat pada Juni 2022 berada di level optimis (»100). Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto mengatakan hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2022 sebesar 132,86, lebih tinggi dibandingkan dengan 129,35 pada Mei 2022.
“Peningkatan keyakinan konsumen didorong persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi ke depan yang membaik,” katanya.
Budi melanjutkan bahwa Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) sebesar 1 16,79 pada Juni 20221 lebih tinggi dari 1 14,13 pada Mei 2022 mencerminkan persepsi konsumsi yang baik.
Peningkatan IKE ini didorong oleh kenaikan pada seluruh komponen pembentuknya yakni penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, serta konsumsi barang tahan lama (durable goods).
Budi menerangkan bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan (Desember 2022) menguat. Hal itu tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (EK) sebesar 148,93, lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang sebesar 144,58.
“Berdasarkan komponen pembentuk EK, peningkatan keyakinan responden terhadap kondisi ekonomi ke depan didorong oleh ekspektasi kegiatan usaha, penghasilan, dan ketersediaan lapangan kerja yang terjaga pada level optimis. Sebanyak 62,54 persen responden menyatakan kegiatan usaha ke depan akan membaik,” tuturnya.
Sejalan dengan hal tersebut, 56,02 persen responden memprakirakan penghasilan enam bulan mendatang lebih tinggi. Perkiraan kenaikan penghasilan tersebut didukung oleh ekspektasi peningkatan omset dan tambahan pendapatan di luar gaji atau upah.
“Selanjutnya, 54,14 persen responden menyatakan prakiraan ketersediaan lapangan kerja lebih tinggi dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang mulai membaik,” jelasnya.
Sementara itu hasil survei kondisi keuangan konsumen berdasarkan jenis penggunaan menunjukan mayoritas penghasilan responden pada Juni 2022 digunakan untuk kebutuhan konsumsi pembayaran cicilan atau pinjaman (11,63%) dan tabungan (14,14%).
Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi pada Juni 2022 tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya, dimana pada posisi Mei 2022 sebesar 78,32.
Sedangkan rata-rata rasio pembayaran cicilan atau pinjaman meningkat sebesar 9,25 persen dibandingkan Mei 2022. Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan sebagai tabungan juga tercatat lebih tinggi sebesar 12,43 persen,” tutupnya. (zaz/amr)
Load more