Madiun, Jawa Timur - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung inovasi PT INKA Madiun yang mulai memproduksi kereta api listrik bertenaga baterai atau trem baterai dan juga bus baterai yang ramah lingkungan dan nyaman. Diharapkan PT INKA bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa go ekspor.
Menurut Bambang, saat ini PT INKA Madiun telah berkembang sangat pesat. Terbukti PT INKA tidak hanya membuat kereta api konvensional namun juga telah membuat kereta api bertenaga baterai dan juga bus bertenaga baterai yang ramah lingkungan serta nyaman.
“Saya mengapresiasi atas inovasi INKA, karena saat saya datang ke sini, saya melihat sendiri INKA tak hanya memproduksi kereta api alat transportasi favorit masyarakat yang murah tapi INKA juga telah memproduksi kereta api listrik dan bus listrik di mana sumber tenaganya adalah dari baterai,” ujar Bambang usai melihat-lihat hasil produksi PT INKA Madiun.
Menurutnya, selain memproduksi alat transportasi ternyata PT INKA juga telah memproduksi pertashop, Reefer Container atau kontainer pendingin untuk ikan di laut. Di mana ini adalah salah satu inovasi mencari peluang bisnis di dalam negeri yang mendapat dukungan dari negara.
“Justru ini adalah peluang bagi INKA untuk memenuhi harapan pemerintah khususnya bapak Presiden untuk mengurangi devisa kita yang keluar, dengan situasi seperti ini tentunya kita harus menghemat devisa. Sehingga sebisa mungkin kita mulai mengurangi import dan memperbanyak ekspor,” kata Bambang.
Dengan memperbanyak ekspor diharapkan nanti bisa mendatangkan investor ke tanah air dan sudah seharusnya Indonesia kini mulai memanfaatkan sumberdaya alam dan juga sumber daya manusia dari dalam negeri sendiri.
Seperti yang dilihatnya saat kunjungan kerjanya, Bambang melihat kereta api listrik atau trem baterai yang merupakan purwarupa (Prototype) dari trem baterai pesanan Pemkab Badung Bali, yang akan membangun moda transportasi kereta api bertenaga baterai yang ramah lingkungan.
Sesuai rencana kereta api tersebut akan terintegrasi dengan sejumlah tujuan lokasi wisata di Bali. Bambang juga telah mencoba menaiki Trammover, yang menurut rencana bakal digunakan sebagai transportasi di dalam lokasi wisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Bambang mengatakan, dengan inovasi yang dilakukan PT INKA saat ini, memiliki potensi besar untuk go ekspor dan bersaing di dunia internasional, tentunya untuk menambah devisa negara.
Apalagi saat ini PT INKA terus mengembangkan Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sehingga tak lagi ketergantungan impor onderdil KA dari luar negeri.
Diketahui, saat ini rata-rata produk kereta api milik PT INKA memiliki TKDN antara 40-50 persen. Hal itu dikarenakan sejumlah komponen KA tersebut masih impor atau belum bisa dikerjakan di dalam negeri, dan juga sudah bisa dibuat di dalam negeri namun secara nilai ekonomis masih kalah jauh dengan buatan luar negeri. (men/bel)
Load more