Musyawarah Kubro NU di Lirboyo Sepakati Tiga Opsi Penyelesaian Konflik, MLB Jadi Jalan Terakhir
- tim tvone - imron
Kediri, tvOnenews.com — Musyawarah Kubro Alim Ulama dan Sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang digelardi Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu (21/12), menyepakati tiga opsi penyelesaian atas konflik internal yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tiga opsi tersebut adalah islah, pembentukan panitia muktamar netral, serta penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai langkah terakhir.
Musyawarah berlangsung secara hybrid, dengan melibatkan ratusan pengurus dan perwakilan NU dari seluruh Indonesia. Sebanyak 601 peserta tercatat hadir langsung di lokasi, sementara 546 peserta lainnya mengikuti secara daring melalui Zoom Meeting. Model ini ditempuh untuk memastikan partisipasi luas unsur Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU).
Berdasarkan notulensi resmi, forum Musyawarah Kubro sepakat meminta pihak-pihak yang berselisih di PBNU untuk menempuh jalan islah secara sungguh-sungguh. Batas waktu islah ditetapkan selama 3×24 jam, terhitung sejak Ahad (21/12/2025) pukul 12.00 WIB.
Apabila upaya islah tidak tercapai dalam tenggat waktu tersebut, forum memberikan opsi kedua, yakni menyerahkan kewenangan kepada jajaran Mustasyar PBNU untuk membentuk panitia muktamar yang bersifat netral.
Pembentukan panitia tersebut dibatasi waktu paling lama satu hari setelah batas akhir islah. Sementara itu, opsi ketiga yang disepakati adalah penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa (MLB) jika dua opsi sebelumnya tidak terlaksana. MLB direncanakan dapat digelar sebelum keberangkatan kloter pertama jamaah haji Indonesia tahun 2026, dengan dasar dukungan minimal 50 persen plus satu dari PWNU dan PCNU.
Juru Bicara Musyawarah Kubro, KH Abdul Muid Shohib, menyampaikan bahwa seluruh proses musyawarah dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip musyawarah mufakat, etika keorganisasian, serta nilai persaudaraan. Menurutnya, forum tidak dimaksudkan untuk memperuncing konflik, melainkan mencari jalan keluar yang konstitusional dan bermartabat.
“Musyawarah ini adalah ikhtiar bersama untuk menjaga keutuhan jam’iyyah dan memastikan roda organisasi tetap berjalan sesuai khittah,” ujar KH Abdul Muid Shohib dalam keterangannya.
Musyawarah Kubro ini dihadiri oleh sejumlah tokoh Mustasyar PBNU, antara lain KH Anwar Manshur, KH Ma’ruf Amin, KH Said Aqil Sirodj, KH Nurul Huda Djazuli, KH Muhammad Nuh Addawami, dan KH Zaki Mubarok. Hadir pula unsur Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU, pimpinan lembaga dan badan otonom, pengasuh pesantren, serta perwakilan PWNU dan PCNU.
Menanggapi hasil musyawarah tersebut, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyatakan sikap menerima dan patuh terhadap keputusan forum. Ia menyampaikan kesediaannya mengikuti arahan Musyawarah Kubro dan para Mustasyar PBNU.
“Saya taslim kepada apa yang telah disepakati oleh para hadirin dari PWNU dan PCNU seluruh Indonesia, serta tawjihat para Mustasyar,” ujar KH Yahya Cholil Staquf.
Ia juga menyatakan telah mengirimkan pesan untuk meminta waktu bertemu dengan pihak terkait guna menindaklanjuti upaya islah, serta akan melaporkan perkembangan tersebut sesuai kesepakatan forum.
Musyawarah Kubro NU di Lirboyo ini menjadi salah satu upaya penting penyelesaian konflik internal melalui mekanisme musyawarah, dengan menempatkan islah sebagai prioritas utama dan MLB sebagai opsi terakhir demi menjaga marwah dan persatuan organisasi. (min/hen)
Load more