Belasan Siswa SDN Jatigreges Nganjuk Terpaksa Belajar di Tenda dan Mushala Pasca Gedung Sekolahnya Ambruk

Nganjuk, tvOnenews.com - Pasca ambruknya gedung sekolah yang merupakan banguan tua, kini belasan siswa di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Nganjuk kini terpaksa belajar di tenda darurat dan mushala. Kondisi tersebut membuat para siswa kesulitan untuk fokus belajar.

Tenda bantuan dari BPBD didirikan di halaman sekolah sebagai ruang kelas sementara. Namun, kondisi panas saat siang hari dan suara bising dari lingkungan sekitar membuat suasana belajar menjadi kurang kondusif.

Siswa-siswi SDN 2 Jatigreges, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk berjumlah 48 anak. Sementara yang mengikuti proses belajar di tenda BPBD sebanyak 16 anak yang terdiri dari kelas II dan IV. Sedangkan belajar di mushala terdapat delapan anak yang terdiri dari kelas V dan VI.

“Kami kepanasan dan tidak bisa konsentrasi,” ujar Lukman Aji Nugroho salah satu siswa kelas IV, Senin (27/10).

Para guru pun mengaku prihatin dengan situasi yang dialami anak didiknya. Mereka berharap pemerintah segera memperbaiki gedung sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin agar anak-anak tetap belajar. Tapi kondisi tenda dan mushala jelas tidak nyaman. Anak-anak cepat lelah dan sulit fokus,” ungkap Pujianto, Kepala SDN 2 Jatigreges.

Pujianto menambahkan, terkait keluhan anak-anak belajar di dalam tenda yang mengaku panas, pihaknya akan mengusahakan menambah kipas angin dan perlengkapan lainnya. "Nanti kita usahakan untuk menambah kipas angin di ruang kelas sementara agar anak-anak bisa fokus dan nyaman dalam proses belajar mengajar," ungkapnya. (kso)