HJB Ke-348, Bupati dan Wabup Bojonegoro Wahono Nurul Beri Bansos ke 206 Pedagang Mlijo dan Boyong Museum Rajekwesi
- tim tvone - tim tvone
Bojonegoro, tvOnenews.com - Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Nurul Azizah telah melaksanakan prosesi pengambilan dan persemayaman api abadi ke Pendopo Malawapati, Bojonegoro.
Keesokan harinya, Bupati dan Wakil Bupati melakukan upacara HJB di Alun-alun Bojonegoro, dilanjutkan kegiatan Boyong Museum Rajekwesi sebagai kado Istimewa untuk Bojonegoro. Puncaknya melakukan bantuan sosial yang diserahkan kepada 206 pedagang keliling atau disebut jawanya Pedagang Mlijo.
Melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Pemkab Bojonegoro menyerahkan bantuan uang tunai Rp 250.000 per pedagang mlijo, sebanyak 206 orang di area Pasar Kota Bojonegoro secara simbolis.
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono memilih kegiatan bansos pada puncak HJB ke-348 ke pedagang mlijo dengan alasan bahwa peran pedagang mlijo ini membantu menggerakkan ekonomi di masyarakat.
Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah mengatakan bahwa HJB tahun ini dipilih dengan cara sederhana dan memilih kegiatan yang menyentuh langsung pada masyarakat.
Pedangan keliling yang mendapatkan bantuan tersebut tidak hanya di wilayah Kota Bojonegoro. Menurut Wabup Nurul bahwa tiap desa ada 5 pedagang mlijo yang mendapatkan bantuan tersebut sebesar 250 ribu rupiah.
“Remen ngeten, gih ? tanya Wabup Nurul pada pedagang mlijo yang hadir dalam penyerahan tersebut. Timbang acaranya gedeng-gedeng alok digawe kegiatan yang menyentuh ke masyarakat,” tandasnya.
Ia juga menambahkan bahwa tiap desa se Bojonegoro pada malam HJB tanggal 19 Oktober melaksanakan tasyakuran bersama-sama sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran Kabupaten Bojonegoro 20 Oktober 1677.
Bupati Wahono di hadapan pedagang mlijo mengucapkan rasa syukur atas usia yang menginjak ke-348. Dan kegiatan peringatan dilaksanakan berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Pada tahun ini, seluruh desa di Bojonegoro berdoa bersama untuk kemakmuran, kedamaian dan kesejahteraan masyakarat Bojonegoro. Dan semuanya merasa memiliki Kabupaten Bojonegoro,” tuturnya.
Bupati Wahono juga mengingatkan agar bantuan tersebut bisa dimafaatkan dengan baik untuk menambah modal dagangan, dan tidak untuk belanja konsumtif.
“Bantuan ini saget untuk tambahan modal dan mboten pareng diagem tumbas-tumbas lintune. Kersane duite ben tambah mundak, ngonten gih bu,?” tandas Bupati Wahono.
Acara penyerahan bantuan ini turut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, juga Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Bojonegoro, Retno Wulandari. Pemberian bantuan tersebut dengan menggunakan tabungan BPR Bojonegoro bertahap di tiap wilayah.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam rangka HJB tahun ini sesuai kehendak Bupati yang mendapat bantuan adalah pedagnag mlijo.
“Pedagang mlijo ini sebagaian besar adalah wanita atau para ibu, mereka menjadi tulang punggung keluarga,” pungkasnya. (hen)
Load more