Pembacokan di Halaman RS Sampang Terekam CCTV, Korban Terkapar dan Meninggal Dunia di TKP
- dimas farik
Sampang, tvOnenews.com - Seorang pria berkopiah hitam melakukan aksi pembacokan terhadap korban di halaman Rumah Sakit daerah Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura. Aksi pembacokan dengan sebilah celurit kepada korban terekam CCTV.
Sebelum terjadi pembacokan berlangsung, diketahui dalam rekaman CCTV berdurasi 0,46 detik terdapat sejumlah warga atau pemuda diketahui sedang berkumpul dan berdiri di pintu masuk RS Ketapang setempat.
Tak selang lama, pria berpakaian celana pendek berwarna putih dan kopiah hitam, tiba-tiba mengeluarkan sebilah celurit dan langsung membacok ke badan korban dan ia terjatuh. Korban berupaya berdiri guna kabur untuk menghindar dari amukan pelaku. Sementara teman yang lain berupaya mencegah aksi pembacokan tersebut, namun pencegahan yang dilalukan teman berkumpul gagal dilakukan.
Dari pembacokan membuat korban mengalami luka serius di bagian perut, hingga ia terjatuh dan terkapar di depan halaman Rumah Sakit Daerah Ketapang Sampang. Usai korban terkapar, warga berupa mendatangi korban untuk melakukan pertolongan.
Petugas kepolisian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Pada saat Senin (5/5) malam petugas langsung mengamankan seorang pemuda diketahui berinisial FA di lokasi kejadian. Pelaku kemudian langsung dibawa ke Mapolsek setempat sebelum akhirnya dibawa ke Mapolres Sampang guna dimintai keterangan lebih mendalam.
"Anggota kami telah mengamankan seorang pelaku penganiyaan Berinisial FA (21) kepada korban berinisial NH (22) Di RSD Ketapang Kabupaten Sampang," Kata AKBP Hartono Kapolres Sampang, Selasa (6/5).
Insiden berawal saat pelaku FA bersama temannya sedang menjaga parkir kendaraan di rumah sakit daerah ketapang dengan membuat status whatsapp di handphone diduga milik kasihnya. Korban NH kemudian berkomentar terkait pemasangan status whatsapp dengan perkataan yang dianggap menyinggung perasaan sehingga keduanya saling sanggah dan cekcok mulut di handphone.
"Keduanya (pelaku dan korban) terjadi cekcok mulut dan keduanya juga saling mengeluarkan tantangan melalui WhatsApp. Sampai terjadi pertemuan di halaman rumah sakit," terangnya.
Menurut Hartono pimpinan polisi di Sampang, kedua pelaku bertemu di Rumah Sakit Ketapang. Di lokasi, NH kemudian memukul pelaku FA.
"Merasa sakit hati (FA) karena ditempeleng oleh NH, pelaku kemudian mengeluarkan celurit yang dibawa sebelumnya. Lalu membalas dengan membacok korban NH. NH tersungkur di halaman RSD. Tak lama korban meninggal dunia di RSD setempat," tuturnya
Hartono menjelaskan aksi pembacokan dilakukan pelaku kepada korban karena ia merasa sakit hati setelah FA dipukul oleh NH hingga membalasnya dengan sabetan celurit.
"Motifnya pelaku merasa sakit hati karena ia ditempeleng pelipsis atau dipukul oleh korban hingga pelaku membalas dengan pembacokan," ujarnya.
Saat ini, pelaku warga Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang bersama barang bukti sebilah celurit dan sebuah handphone dibawa petugas guna diamankan ke Mapolres Sampang.
Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal 354 KUHP tentang penganiyaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia dengan ancaman hukuman delapan hingga 10 tahun penjara. (fds/far)
Load more