Banyuwangi, Jawa Timur – Menjelang puasa, harga daging sapi di Kabupaten Banyuwangi, terus merangkak naik. Imbasnya, pedagang justru mengeluh. Sebab, penjualan makin sepi. Harga daging sapi di Banyuwangi tembus Rp130 ribu per kilogram. Sebelumnya, hanya Rp100 ribu per kilogram. Naiknya harga sudah berlangsung empat hari terakhir.
“Ini fenomena rutin, setiap mau puasa sampai Lebaran nanti, harga selalu naik,” kata Suciati, pedagang daging sapi di Pasar Sritanjung, Banyuwangi, Senin (21/3/2022) siang.
Imbas naiknya harga, penjualan langsung anjlok. Sebab, pembeli rata-rata mengurangi pembelian.
“Biasanya, sehari hanya jualan 20 kilogram. Kalau harga naik penjualan pasti turun lagi,” keluh Suciati.
Meski puasa, kata dia, warga jarang yang berburu daging. Penyebabnya, harga yang mahal. Pembeli kebanyakan pelanggan para pemilik warung. Itupun, ketika cuaca hujan, pembeli ikut berkurang.
“Sejak pandemi, penjualan daging terus turun. Semua kan tahu, ekonomi sedang sulit,” keluhnya lagi.
Pihaknya memprediksi, harga daging akan terus naik hingga Lebaran nanti.
Selain sapi, harga daging ayam juga ikut merangkak naik. Komoditi ini naik dari Rp32 ribu menjadi Rp34 ribu per kilogram.
“Sudah empat harian ini naik,” kata Tutik, pedagang daging ayam.
Naiknya harga juga diikuti berkurangnya pembeli. Pedagang rata-rata hanya mengandalkan pelanggan penjual sate dan warung lalapan. Pihaknya juga memprediksi harga daging ayam akan terus naik hingga tembus Rp40 ribu per kilogram.
“Ini sudah ada kabar dari supplier harganya naik lagi,” jelasnya. (Happy Oktavia/rey)
Load more