Senangnya Pemuda di Lumajang, Ngabuburit sambil Tonton Balapan Motor
- Tim tvone - wawan sugiarto
Lumajang, tvOnenews.com - Momen ngabuburit atau menunggu waktu adzan maghrib menjelang buka puasa sudah jadi agenda wajib selama Ramadhan.
Terlebih lagi, kegiatan ngabuburit juga tidak kenal usia. Mulai anak-anak hingga lanjut usia sangat akrab dengan kegiatan ini selama Ramadhan.
Tahun ini, ada yang berbeda dengan kegiatan ngabuburit anak-anak muda di Lumajang.
Dari yang biasanya balapan motor liar sambil memasang kewaspadaan tinggi akan kedatangan polisi, kini bisa balapan dengan tenang karena disediakan arena balapan oleh pemerintah daerah.
Tempatnya, di jalan lintas timur (JLT) Lumajang. Biasanya, tempat ini jadi salah satu arena ilegal para pemuda untuk menguji kebolehan kendaraannya.
Seperti yang terpantau pada acara balapan perdana di JLT Lumajang sore tadi tampak mendapat antusias tinggi para pemuda di Lumajang.
Tidak hanya pembalapnya, namun antusias tinggi juga ditunjukkan oleh ribuan penonton yang berjajar di sepanjang sirkuit 201 meter ini.
Tidak sedikit penonton yang merangsek hingga masuk ke sirkuit demi bisa melihat motor jagoannya beradu kecepatan.
Wahyu, salah satu remaja asal Desa Dawuhan Lor mengatakan, baru kali ini ia melihat balapan tanpa perlu was-was akan dibubarkan polisi.
Biasanya, kata Wahyu, sambil melihat balapan dirinya juga harus bersiaga di atas kendaraannya untuk siap-siap melarikan diri apabila polisi tiba-tiba datang.
"Baru kali ini lihat balapan bisa tenang, gak dibubarkan polisi, semoga ada lagi besok-besok biar ngabuburitnya lebih seru," kata Wahyu di JLT Lumajang.
Yang hadir ngabuburit dengan balapan motor ini memang didominasi oleh kalangan muda. Mulai dari anak-anak yang masih berada di bangku sekolah menengah.
Sayangnya, anak-anak yang masih di bawah umur atau belum memiliki KTP tidak diperbolehkan untuk menguji kebolehan motornya.
Seperti yang dialami Armando, remaja asal Kelurahan Tompokersan. Ia yang datang membawa sepeda motor vario tidak bisa ikut balapan karena belum memiliki KTP dan BPJS ketenagakerjaan yang dipersyaratkan panitia.
"Saya kira semua bisa ikut, ternyata gak bisa, jadi hanya lihat, semoga kedepan yang masih sekolah juga boleh coba balapan," terang Arman.
Load more