Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Lumajang kembali terpantau mengalami erupsi pada Senin (17/3).
Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Liswanto, erupsi terjadi pada pukul 08.11WIB.
"Terjadi erupsi gunung semeru pada hari Senin, 17 Maret 2025, pukul 08:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis Liswanto dalam laporannya, Senin (17/3).
Sebelumnya, pada hari yang sama sejak pukul 02.38 - 07.56 WIB, juga telah terjadi 4 kali erupsi, dengan ketinggian kolom abu yang mencapai 500 hingga 900 meter di atas puncak kawah.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke sisi selatan dan tenggara," sebutnya.
Sementara itu, selama periode pengamatan dalam 24 jam terakhir, pada tanggal 17 Maret 2025, pukul 00.00 - 24.00 WIB, secara visual gunung terlihat jelas, asap kawah tidak teramati.
Teramati juga 12 kali letusan asap berwarna putih hingga kelabu, dengan ketinggian 400 - 1000 meter di atas puncak kawah, condong ke arah barat daya dan selatan, serta teramati 1 kali guguran lava pijar sejauh 800 meter ke arah Besuk Kobokan.
Sedangkan secara kegempaan, tercatat telah terjadi 52 kali letusan, 3 kali guguran, 19 kali hembusan, 4 kali tremor harmonik, 1 kali vulkanik dalam serta 3 kali tektonik jauh, 1 kali terasa, 4 kali tektonik jauh serta 1 kali getaran banjir dengan amplitudo 15 mm, durasi 1.380 detik.
"Tingkat aktivitas Gunung Semeru masih waspada atau level 2," pungkasnya.
Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang berada pada level 2 atau waspada ini, masyarakat diimbau agar selalu mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan, diantaranya warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Di samping itu, warga tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/hen)
Load more