Puluhan Mahasiswa Tolak Pemotong Pohon Terkait Proyek Banjir di Suhat Kota Malang
- edi cahyono
Malang, tvOnenews.com - Puluhan mahasiswa Universitas Widyagama Malang menggelar aksi simpati menolak pemotongan puluhan pohon di sepanjang Jalan Sukarno Hatta (Suhat) Kota Malang, imbas rencana proyek revitalisasi drainase untuk penanganan banjir di Jalan Sukarno-Hatta (Suhat) Kota Malang, yang akan dikerjakan oleh Pemkot Malang usai lebaran Idul Fitri 2025.
Aksi simpatik Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang dimulai dari depan RS Umum Brawijaya hingga di depan kampus Polinema Malang.
Di lokasi tersebut mereka membentangkan poster dan mengalungi pohon dengan pita hitam dan bunga rampai sebagai wujud keprihatinan atas terancamnya ekosistem alam.
"Di lokasi tersebut kami membentangkan poster dan mengalungi pohon dengan pita hitam dan bunga rampai sebagai wujud keprihatinan atas terancamnya ekosistem alam," ujar Tasya El Mazaya selaku koordinator aksi, Jum'at (14/3/2025).
"Aksi simpatik dengan menyematkan pita kepada pohon-pohon besar di sepanjang Jalan Soekarno Hatta dengan tujuan agar masyarakat bersatu menolak penebangan pohon demi kelestarian lingkungan hidup," sambungnya.
Terpisah, Dosen Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang, Purnawam Dwikora Negara, menyatakan menolak rencana penebangan pohon di sepanjang Jalan Soekarno Hatta oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Penolakan itu karena akan membuat udara di Malang semakin panas.
"Jadi yang memicu banjir bukan karena adanya pohon di kanan kiri sepanjang Jalan Soekarno Hatta. Tetapi karena saluran drainase yang ada, tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kota Malang," ujar Purnawam.
Meski salah satu titik banjir ada di kawasan Jalan Soekarno Hatta, tetapi menurut dia, DLH Kota Malang tidak bisa langsung melakukan penebangan. Karena dalam Perda Nomot 3 Tahun 2013, telah menjelaskan mekanisme terkait hal tersebut.
“Jadi kalau misalnya di rumah ada pohonnya yang bisa menimbulkan persoalan, seperti rawan tumbang, maka bisa diajukan permohonan ke Pemkot untuk ditebang. Itu pun ada tiga petugas. Salah satunya tenaga ahli yang mengetahui tentang pohon. Sehingga tidak serampangan dan sembarangan menebang pohon,” terangnya, Kamis (13/3).
Menurut dia, keberadaan pohon-pohon tersebut tidak salah. Yang bersalah adalah terjadinya alih fungsi lahannya. Seperti sungai yang menyempit maupun mendangkal, juga bangunan yang mengeksploitasi ruang terbuka hijau di kawasan Soekarno Hatta.
Dalam Perda Nomor 3 Tahun 2003 taman dan dekorasi kota harus dirawat. Dan harus dipertahankan tidak boleh ditebang sembarangan. Bahkan beberapa pohon dalam taman dekorasi kota disebutkan seperti pohon sono, pohon trembesi, itu bagian dari Kota Malang.
“Pohon di sepanjang jalan Soekarno Hatta tersebut, berfungsi sebagai pencegah banjir. Selain meresapkan air, tetapi juga bisa menyerap polusi udara,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kota Malang, R. Dandung Julhardjanto mengatakan, hasil dari peninjauan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang itu akan dikoordinasikan dengan Dinas Sumberdaya Air (SDA) Pemprov Jatim.
“Nanti akan kita koordinasikan lagi dengan Dinas SDA Provinsi. Karena kan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan ada di sana semua. Pokoknya seminimal mungkin mengurangi dampak, utamanya yang sekarang lagi jadi perhatian, itu dampak terhadap pemotongan pohon,” katanya.
Dandung juga menepis terkait rumor pohon yang bakal ditebang adalah pohon di tengah jalan.
“Juga perlu kami informasikan, bahwa pohon yang terdampak nanti itu bukan yang di tengah, namun yang di sebelah barat. Yang di tepi yang sebelah barat, kalau ada informasi, kalau ada rumor, bahwa yang ditebang itu, yang di tengah jalan, yang di medan jalan, itu tidak benar. Karena yang terdampak hanya di sebelah barat jalan,” jelasnya.
Terkait rumor tersebut, kata Dandung, pada prinsipnya Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang merespons baik apa yang menjadi aspirasi masyarakat melalui media sosial, sehingga langsung melakukan peninjuan yang tidak direncanakan sebelumnya.
“Ini karena bentuk respons positif dan perhatian dari Pak Wali sehingga beliau mengagendakan langsung hari ini," pungkasnya. (eco/far)
Load more