“Sampean wis gak oleh maneh kui akal-akalane agen (Kamu tidak bisa menerima manfaat itu karena rekayasa dari agen),” ujarnya mengutip jawaban pendamping PKH bernama Affan.
Selain Ulul terdapat sekitar 49 warga Desa Brengkok lainnya yang mengalami nasib serupa.
"Di Dusun Pambon saja ada sekitar 20 orang yang dicoret, sisanya warga Dusun Cumpleng," katanya.
Sebelum dinonaktifkan, Ulul menerima manfaat PKH sebesar Rp 1,5 juta untuk tiga anak setiap tiga bulan. Namun pada pencairan terakhir di 2022, jumlahnya menyusut menjadi Rp 1,125 juta.
"Yang saya herankan, bantuan BPNT yang biasanya berupa sembako senilai Rp 200 ribu juga mendadak dihentikan," katanya.
Keanehan lain muncul ketika warga mencoba mengambil bantuan sembako dalam bentuk uang tunai sesuai kebijakan terbaru Kementerian Sosial (Kemensos). Justru setelah itu, mereka langsung dicoret dari daftar penerima manfaat.
“Kami masih berhak dapat bantuan, tapi malah dihapus. Sementara ada tetangga yang ekonominya lebih baik, sampai sekarang masih nerima,” tuturnya heran.
Load more