Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Kolom Abu Setinggi 1000 Meter ke Arah Timur dan Tenggara
- tim tvone - wawan sugiarto
Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, kembali mengalami erupsi, Selasa (18/2).
Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 WIB, Gunung Semeru sudah mengalami 4 kali erupsi.
Erupsi pertama terjadi pukul 00.38 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak kawah.
Disusul, erupsi berikutnya pukul 05.20 dan 06.07 WIB, dengan tinggi kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu setinggi 800 meter di atas puncak kawah.
Terbaru, erupsi terjadi pukul 07.28 WIB. Tinggi kolom abu teramati muncul dari atas kawah dan membumbung sampai 1.000 meter.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 18 Februari 2025 pukul 07.27 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1000 meter di atas puncak," tulis petugas PPGA Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik," tambahnya.
Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir atau pada Senin (17/2) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru merekam secara kegempaan telah terjadi 72 kali letusan, 10 kali hembusan, 5 kali tremor harmonik, 6 kali tektonik jauh, serta 1 kali getaran banjir.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Apalagi saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang beresiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," pungkasnya. (wso/hen)
Load more