Jember, tvOnenews.com - Kebijakan pemerintah merumahkan guru honorer berdampak besar terhadap sistem pembelajaran di sekolah dasar. Banyak sekolah kini kekurangan tenaga pengajar, menyebabkan proses belajar-mengajar terganggu.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jember, Achmad Rusdan, mengungkapkan di beberapa sekolah dasar negeri juga terkena dampak dari guru non ASN yang di rumahkan.
"Dengan minimnya jumlah guru PNS, jika guru honorer tidak lagi bekerja karena tidak ada gaji, maka sekolah-sekolah ini akan kesulitan dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar," jelasnya.
Beberapa sekolah yang memiliki banyak rombongan belajar (rombel) kini mengalami krisis tenaga pengajar. Guru PNS harus mengajar di beberapa kelas sekaligus untuk menutupi kekurangan tersebut.
Kondisi ini tentu memberatkan guru PNS yang harus menangani banyak kelas, dan tupoksi pekerjaan yang seharus di handle oleh guru honorer di rangkap oleh guru PNS Akibatnya, kualitas pembelajaran bagi siswa pun terancam menurun secara signifikan.
Rusdan menambahkan, jika situasi ini terus dibiarkan, bukan hanya guru yang kewalahan, tetapi juga siswa yang tidak bisa mendapatkan pembelajaran secara optimal sesuai kurikulum yang berlaku.
Menurutnya, kebijakan ini menimbulkan pertanyaan besar. "Apakah ini bentuk efisiensi anggaran yang mengorbankan tenaga pendidik? Jika iya, maka dampaknya akan sangat luas bagi dunia pendidikan," ujarnya.
Load more