Surabaya, tvOnenews.com - Perbaikan ambrolnya tebing sungai di Lebaksari Bouerno Bojonegoro, menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya tebing tersebut ambrol hanya berselang beberapa bulan setelah pihak kontraktor melakukan serah terima proyek tersebut kepada Dina PU SDA Kabupaten Bojonegoro.
Forum Kedaulatan Masyarakat Bojonegoro (FKMB) akan mengawal perbaikan tebing sungai yang ambrol atau ambles tersebut. FKMB mengingatkan perbaikan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan faktor cuaca dengan intensitas hujan tinggi. Pertimbangan lain adalah hasil penelitian dan penilaian tim asesmen autentik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
"Ambrolnya tanggul kan terjadi setelah serah terima proyek oleh kontraktor kepada Dinas PU SDA Bojonegoro, Desember 2024. Kondisi saat diserahkan sudah 100 persen. Jadi ambrolnya itu faktor kualitas tidak sesuai spek atau faktor lain. Informasinya kontraktor rekanan siaap memperbaiki karena masih dalam tahap pemeliharaan," kata Ketua FKMB Edy Susilo di Surabaya menanggapi polemik tersebut.
Lebih lanjut Edy mengatakan, ada dua lokasi tanggul yang ambles, di Tanggungan sepanjang 200 meter dan di Lebaksari sepanjang 70 meter. Faktornya apakah kesalahan kontraktor atau bencana alam 'force mayor', dimana pada bulan Desember dan Januari intensitas hujan tinggi, sehingga debit air penuh dengan arus yang kuat sehingga tanggul tidak sanggup menahan beban.
"Kita belum melihat kontraknya seperti apa tapi kalau faktor bencana alam, perbaikan tidak menjadi kewajiban kontraktor, karena itu force mayor. Tapi dengan kontraktor rekanan bersedia memperbaiki itu luar biasa, sebab mestinya dilakukan penilaian tim asesmen autentik terlebih dahulu, baru diputuskan apakah menjadi tanggungjawab kontraktor atau tidak," tambahnya.
Lebih lanjut Mahasiswa Magister Hukum Unitomo Surabaya itu menambahkan, sudah ada klarifikasi dari PU SDA Bojonegoro yang mengatakan bahwa pekerjaan pelindung tebing Kali Lebak telah selesai 100 persen dan tidak ada masalah. Pekerjaan ini rampung pada akhir Desember 2024 lalu.
“Masalahnya bulan Desember 2024 dan Januari 2025 terjadi banjir bandang beberapa kali di Bojonegoro, apakah itu termasuk yang di Bouerno? Sebab musim penghujan juga menyebabkan debit cepat banjir yang cukup besar karena hujan deras ketika itu, banjir naik dan turun, tentu hal itu mempengaruhi kondisi tanggul sungai. Bahkan sawah masyarakat juga turut ambles tergerus derasnya banjir," terangnya.
Load more