Peringatan Isra Mikraj dan Haul Keluarga Khofifah Dihadiri Empat Ulama Besar Asal Mesir
- tim tvone - tim tvone
Syekh Asy-Syahawi menjelaskan, Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan pada Rasulullah Muhammad dan dijanjikan bahwa Allah akan memberikan pahala bagi siapa saja yang membacanya.
“Al-Quran yang kita baca adalah kalamullah, dan itu adalah sebaik-baiknya dzikir. Bagaimana berdzikir dengan Al-Quran? Maka cara terbaik adalah dengan membacanya, memahaminya dan mentadaburinya,” tegasnya.
Dijelaskannya, Al-Quran diturunkan melalui tiga proses. Yaitu dari sejak Allah turunkan ke lauhul mahfud, kemudian turun ke baitul izzah di langit pertama dan kemudian diturunkan Malaikat Jibril pada Nabi Muhammad secara bertahap selama 23 tahun. Yang mana proses turunnya wahyu pada Nabi Muhammad dilakukan sebanyak 24 ribu kali.
“Membaca Al-Quran adalah kesibukan terbaik. Membaca Al-Quran bukan hanya membaca melainkan juga menjadikan Al-Quran sebagai panutan. Dengan membaca Al-Quran, kita mendapatkan 10 kali derajat untuk setiap hurufnya,” ujarnya.
“Bacalah Al-Quran maka Allah akan menaikkan derajatmu di akhirat. Surga itu derajatnya ada sebanyak 6236 sama dengan ayat Al-Quran,” pungkasnya.
Berikutnya Prof. Dr. Syeikh Muhammad Mehanna juga memberikan tausiyah dan pesannya pada jamaah hadirin majelis yang hadir. Namun sebelum itu, Syekh Mehanna secara khusus menyampaikan apresiasinya pada Khofifah yang aktif memberikan perhatian dengan perempuan.
“Perempuan adalah pembangun peradaban. Peran perempuan di jaman ini memegang peran yang penting dan berat. Dimana saat ini orang banyak kehilangan akal dan nurani,” ujarnya.
Termasuk karena yang hadir disini adalah dai dan mubaligh dari kalangan Muslimat NU dari berbagai daerah di Jatim. Disebutkan Syekh Mehanna, pendakwah bukanlah hal mudah.
“Bagi siapa saja yang tugasnya adalah berdakwah sesungguhnya dia menggantikan posisi Nabi Muhammad. Maka berakhlaklah yang mulia. Dan tirulah Nabi Muhammad, mulai dari penampilannya, akhlaqnya, juga perilakunya,” ujar Syekh Mehanna.
Hakikatnya, yang menjalankan dakwah adalah orang yang memiliki cahaya yang tajam. Karena dalam dakwah tidak hanya perkara menyampaikan ilmu tapi juga memberikan teladan dan juga panutan.
“Kalau orang sudah sampai di posisi berdakwah, maka orang itu akan mengajak orang lain untuk mengenal Allah,” ujarnya.
Load more