Atraksi Barangsai dan Bagi-bagi Angpao Meriahkan Perayaan Imlek di Araya, Usung Tema “Unity in Diversity"

Surabaya, tvOnenews.com – Atraksi barongsai dan bagi-bagi angpao mewarnai perayaan Tahun Baru China atau Imlek 2576 di tahun 2025, yang digelar warga Perumahan Araya Galaxy Bumi Permai, Surabaya. Para emak menyajikan dance kreasi dengan iringan lagu Mandarin. Perayaan Imlek di tempat ini mengusung tema ”UNITY IN DIVERSITY” (berbeda tapi tetap bersaudara).

Acara Imlek yang diadakan oleh komunitas olahraga warga Perumahan Araya Galaxy Bumi Permai, digagas oleh Martin Suryana, menjadi ajang yang ditunggu-tunggu warga setempat. Semua warga dari berbagai latar belakang etnis, suku dan agama ikut hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek ini. Mereka tampak guyub dan rukun tanpa ada sekat perbedaan.

Menurut Martin Suryana, ada banyak  komunitas olah raga di perumahan Araya ini, mulai dari AGJP, JJP, Kojanor Araya, LTK Arayadan LD Araya, yang juga dilibatkan dalam perayaan Imlek tahun ini. Imleh ini digelar dengan tujuan untuk membangun kebersamaan dan  kekeluargaan di antara warga.

“Acara ini digelar  dengan tujuan untuk membangun kebersamaan dan kekeluargaan di antara warga Araya, dan dgn semangat toleransi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ungkap Martin Suryana.

“Dengan demikian, acara ini diharapkan bisa meningkatkan keguyuban, kerukunan, dan persatuan di antara warga Araya secara khusus dan sebagai bagian dari warga Kota Surabaya. Semoga apa yang kami lakukan saat ini menjadi inspirasi bagi warga lainnya,” papar Martin.

Perayaan Imlek ini dimeriahkan atraksi barongsai, yang langsung menyedot perhatian warga sekitar. Termasuk anak-anak yang ingin mendekat dan memegang barongsai. Para warga disini juga membagi-bagikan angpao atau amplop merah berisi uang. Para pemain barangsai ini pun juga mendapatkan angpo. Mereka memasukkan angpao di mulut barongsai. Banyak juga warga yang mengambil foto di dekat barongsai.

Tak hanya atraksi Barongsai, atraksi emak-emak yang melakukan dance atau tarian dengan iringan lagu juga menghibur warga. Gerakan mereka yang lincah, meskipun tak lagi muda mendapat aplaus dari warga.
 
“Inilah wujud nyata sikap toleran dari warga Araya  guna mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan. Imlek bukan hny milik etnis Tionghoa, melainkan milik insan manusia yang berbudaya dan beradab, yang bercirikan toleransi dan persaudaraan,” pungkas Martin.

Perayaan Imlek ini ditutup dengan ramah tamah dengan makan berbagai macam masakan dan jajanan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Soto Kudus Langgeng Abadi, sate ayam Madura dan Bbtagor Bandung. Tak hanya itu, jajanan tradisional juga disajikan secara gratis, dan warga bisa menikmati sepuasnya. (msi/hen)