Malang, tvOnenews.com - Hujan lebat mengguyur kawasan Malang Raya saat malam natal mengakibatkan ratusan rumah di Kota Malang terendam banjir. Hal itu diperparah dengan meluapnya Sungai Amprong dan Brantas imbas dari tingginya curah hujan pada Selasa (24/12) malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno menyampaikan setidaknya ada 8 titik banjir di 2 Kecamatan di Kota Malang.
Daerah tersebut antara lain, Kecamatan Blimbing, berada di Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) dan Jalan Jodipan Wetan Gang I, Kelurahan Jodipan.
Kemudian di Kecamatan Kedungkandang melanda di wilayah Kelurahan Madyopuro kawasan Jalan Ki Ageng Gribig, Kelurahan Lesanpuro dan Kelurahan Kedungkandang kawasan Perum Prima Ragil Permai 7.
"Banjir ini disebabkan oleh hujan intensitas lebat kemarin sore. Ini memicu meningkatnya debit air sungai Brantas dan sungai Amprong di Kota Malang. Kondisi diperparah dengan hujan lebat di wilayah hulu sungai, sehingga debit air sungai meluap ke jalan dan pemukiman warga," ujar Prayitno, Rabu (25/12).
Prayitno menerangkan ketinggian air mencapai sekitar 20 hingga 135 sentimeter. Dimana, banjir terparah terjadi di Kelurahan Madyopuro Gang Mirej.
"Setidaknya ada sekitar 45 orang terjebak banjir dan dievakuasi oleh BPBD Kota Malang bersama warga dan relawan," terangnya.
Prayitno menjelaskan, total sekitar 254 rumah warga terendam banjir. Dengan rincian terbanyak di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang.
"Akibat banjir ini, setidaknya merendam sekitar 254 rumah warga. Dengan rincian, 40 rumah di Kampung Warna Warni Jodipan, 7 rumah di Jalan Jodipan Wetan, 10 rumah di Perumahan Prima Ragil Permai 7, 37 rumah di Kelurahan Lesanpuro RT 05 dan 160 rumah di Kelurahan Madyopuro," jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan penerapan Tanggap Bencana (Tagana) untuk para masyarakat yang terkena dampak banjir tersebut.
"Kita dirikan dapur umum bersama Tagana. Kita juga distribusikan kedaruratan, seperti makanan siap saji, lauk pauk, biskuit, selimut, kasur lipat, alas/tikar dan kids wear," tukasnya.
Meskipun untuk saat ini debit air perlahan sudah surut dan masyarakat mulai kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan sisa-sisa dampak banjir.
Prayitno mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan melapor ke BPBD Kota Malang jika banjir kembali menggenang kawasannya.
"Kita terus lakukan pemantauan berkala dan melakukan pengurasan air menggunakan pompa sedot. Kita juga imbau agar masyarakat tetap waspada terhadap bencana dan potensi kerawanan banjir lanjutan," pungkasnya. (eco/gol)
Load more