Probolinggo, tvOnenews.com - Untuk menuju Indonesia Net Zero Emission tahun 2060 nanti, PT PLN Nusantara Power UP Paiton pengguna bahan bakar serbuk kayu berupa sawdust dalam campuran batubara terus melakukan penghijauan, melalui aksi penanaman sejumlah pohon seperti gamal, kelengkeng, mangga dan petai di Rest Area Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo.
Dwi Juli Harsono, Senior Manager PT PLN Nusantara Power UP Paiton menyampaikan, bahwa Indonesia akan menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 mendatang.
"Salah satu contoh adalah kegiatan penanaman pohon energi (Gamal) karena memiliki banyak manfaat. Khususnya dalam mendukung program pengembangan ekosistem biomassa untuk co-firing PLTU Paiton," jelasnya, Rabu (11/12).
Penanaman pohon sendiri dilakukan di wilayah pegunungan Desa Tambak Ukir. Sebanyak 5 ribu bantuan bibit pohon Gamal, dan ratusan bibit buah-buahan diberikan kepada masyarakat.
"Hari ini kita akan menanam dan memapping sementara 1.800 hektar tanah-tanah kering tandus yang ada di Kabupaten Probolinggo dan kurang produktif. Kita bersama-sama berkolaborasi dengan Forkopimda dan bekerja sama dengan apik, agar supaya lingkungan bersih dan aman dari longsor dan lain sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya Penanaman pohon gamal sebagai pohon energi ini banyak manfaat yang didapatkan. Selain lingkungan PLTU saat ini memakai bahan bakar batu bara, sekarang sudah memakai serbuk gergaji sebagai campuran batu bara hingga 2-5 persen
"Untuk menekan emisi terhadap pembakaran," terangnya.
Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, kerjasama antara Pemkab Probolinggo dan PT PLN Nusantara Power dan PT PLN Energi Primer Indonesia, dalam mendukung program co-firing salah satu strategi penting untuk transisi energi di Indonesia, dimana biomassa dari kayu energi dicampur dengan batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
“Penggunaan biomassa dalam program co-firing memberikan solusi yang ramah lingkungan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon. Namun, keberhasilan program ini memerlukan pasokan biomassa dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Disinilah pohon gamal yang dikenal sebagai salah satu sumber biomassa unggulan menjadi bagian penting dari solusi tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan biomassa ini justru membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Penanaman pohon gamal dapat menjadi sumber pendapatan baru, baik bagi petani, pelaku usaha maupun kelompok masyarakat.
“Dengan pengelolaan yang tepat, rantai pasok biomassa ini dapat menggerakkan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja hingga pengembangan industri berbasis energi terbarukan. Terlebih lagi pohon gamal ini dapat tumbuh dengan baik di lahan kritis yang artinya dapat meningkatkan produktivitas lahan dan pada akhirnya juga dapat menambah luas tutupan lahan di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Dilain sisi, pohon gamal juga memiliki nilai ekologis yang tinggi. Pohon ini cepat tumbuh, mampu menyerap karbon secara signifikan dan membantu menjaga kesuburan tanah serta mencegah erosi. Dengan menanam pohon gamal, tidak hanya mendukung program pemerintah untuk diversifikasi energi, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
“Mari kita jadikan pohon gamal sebagai simbol kerja keras, gotong royong dan harapan akan masa depan yang lebih baik, baik bagi ekonomi masyarakat maupun kelestarian lingkungan,” pungkasnya. (msn/gol)
Load more