Pelajar yang akrab disapa Rifqi tersebut juga mengancam akan melakukan aksi mogok belajar bersama semua rekannya jika tuntutannya tidak ditanggapi dan diindahkan.
“Keinginan siswa itu, satu menurunkan jabatan ketua yayasan dan kepala sekolah yang menurut kami itu kurang bermoral. Dari ketua yayasan yang memiliki sikap yang arogan dan kepada sekolah yang memiliki sikap yang kurang bermoral contohnya menyentuh pinggang siswi dan memeluk siswi, sehingga siswi itu merasa risih dan merasa dilecehkan,” ucapnya.
“Dan juga contoh sikap arogan dari ketua yayasan itu pernah memukul siswa dengan tongkat hanya karena siswa tersebut membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Tindakan tersebut juga dibenarkan oleh Fitria salah satu wali murid yang ikut dalam audiensi tersebut. Menurutnya tindakan yang dilakukan oleh ketua yayasan dan kepala sekolah sudah di bawah batas kewajaran.
Menurutnya, dalam pengakuan para siswi terdapat 20 an orang yang mendapatkan pelecehan seksual baik secara verbal maupun non verbal dari oknum kepala sekolah. Hal itu membuat siswi risih dan tidak nyaman jika kedua petinggi yayasan tersebut masih berada di lingkungan sekolah.
“Itu yang nangis-nangis anak perempuan itu tadi karena kepala sekolahnya bertindak tidak baik. Pelecehan dengan cara mencolek-colek sebelah ketiak, punggungnya, dipeluk dan dicolek sebelah payudaranya. Itu keterangan anak-anak sampai nangis-nangis. Tuntutan anak-anak kepada sekolah diturunkan, karena anak-anak takut kalau kepala sekolah ini dipakai begitu,” ujarnya.
Sementara itu, menanggapi aduan dari para pelajar, Akhmad Syairudin yang menjabat sebagai Ketua Yayasan dalam lembaga pendidikan tersebut mengatakan bakal segera menindaklanjuti perkara tersebut dengan membuat tim pencari fakta.
Load more