Trenggalek, tvOnenews.com - Diduga mengalami keracunan, tujuh warga Kelurahan Ngantru, Trenggalek, harus mendapatkan perawatan medis setelah menghadiri sebuah acara sholawatan.
Ketujuh warga tersebut awalnya mengalami gejala muntah dan diare secara mendadak, yang diduga disebabkan oleh konsumsi makanan yang disajikan pada acara tersebut.
Menurut Sujiono, Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, pihak rumah sakit yang dihubungi wartawan via ponselnya menjelaskan pihak rumah sakit mulai menerima pasien sejak Jumat (11/10).
Salah satu pasien, berinisial N (47), datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan kondisi kesadaran menurun. Setelah dilakukan pemeriksaan, N dinyatakan membutuhkan perawatan intensif di ruang HCU, namun kondisinya terus memburuk hingga dipindahkan ke ruang ICU.
“Pasien N datang dalam kondisi kritis, dan meskipun sudah dilakukan berbagai upaya medis, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia pada Senin (14/10) pagi,” terang Sujiono.
Berdasarkan keterangan para pasien mereka mulai merasakan gejala sakit perut pada Kamis (10/10), sehari setelah menghadiri sholawatan. Gejala yang dialami semakin parah hingga muncul muntah dan diare.
Selain pasien N, enam warga lainnya juga mengalami gejala serupa. Tiga pasien pertama masuk rumah sakit pada Jumat, diikuti oleh empat pasien lainnya pada Sabtu (12/10). Namun, keenam pasien tersebut dilaporkan telah membaik dan diizinkan pulang.
Sementara itu pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek saat ini masih menggali informasi untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini dan telah mengumpulkan sampel makanan dari acara tersebut dan sedang dalam proses pemeriksaan laboratorium.
“Kami sudah mendata semua pasien, sebagian sudah kami kirim ke RS untuk perawatan lebih lanjut, dan sampel makanan sedang diuji di laboratorium,” jelasnya.
Dari data rumah sakit meski ada dugaan keracunan makanan, namun pasien N juga memiliki riwayat hipertensi yang bisa mempengaruhi kondisinya. (asn/gol)
Load more