“Jawa Timur sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah nasional memiliki populasi penduduk muslim mencapai lebih dari 90 persen, dengan jumlah ponpes mencapai lebih dari 6enam ribu dan jumlah masjid mencapai 51 ribu,” ungkapnya.
Berbagai keunggulan dan potensi tersebut dikatakannya menjadi titik awal bagi perkembangan ekonomi syariah yang lebih signifikan di masa depan khususnya di Jawa Timur.
Selain itu, Jatim juga meneguhkan posisi sebagai pusat ekosistem industri halal nasional. Diantaranya, fasilitas sertifikasi halal produk, pengembangan pondok pesantren melalui program One Pesantren One Product (OPOP), program East Java Halal Industri Festival hingga program pameran produk/ misi dagang/ unggulan Jawa Timur.
Adhy melanjutkan, banyaknya infrastruktur halal yang tersedia di Jawa Timur serta adanya Kawasan Industri Halal di Jatim juga berkontribusi terhadap akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Keberadaan Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo sebagai KIH pertama dan terbesar di Indonesia semakin memantapkan peran Jatim sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah di nasional,” imbuh orang nomor satu di Jatim tersebut.
Di akhir, Adhy menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bank Indonesia atas dipilihnya Jatim sebagai tuan rumah penyelenggaraan Fesyar Jawa Tahun 2024.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia sebagai motor untuk mendorong dan membangun ekonomi syariah yang berkelanjutan khususnya di Jawa Timur,” pungkasnya.
Load more