"Warisan budaya peninggal leluhur harus tetap kita jaga meski hasil panen menurun," sambungnya.
Menurut Wahyudi, hasil panen yang didapat warga kali ini memang menurun. Penurunan itu katanya, kemungkinan bisa disebabkan oleh faktor alam, kelangkaan pupuk dan juga mahalnya harga pupuk. Dari sekitar 80 persen warganya merupakan petani tambak yang membutuhkan cukup banyak pupuk.
Kendati hasil panen menurun, tidak menyurutkan niat warga untuk menggelar sedekah bumi. Bahkan, sedekah bumi kali ini terbilang lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika tahun sebelumya hanya urunan lima ekor, kini enam ekor bandeng panggang. Dari tahun sebelumnya 1.000 bandeng, kini tumpeng raksasa itu dibuat dari 2.500 ekor bandeng.
Dalam acara sedekah bumi, juga digelar istighotsah kubro dan sholawat dengan menghadirkan Habib Muhammad Alhadad, serta ditutup dengan pagelaran seni Wayang Kulit Traju Weni dengan Ki Dalang Puguh Prasetyo.
Menurut Camat Cerme Umar Hasyim, acara sedekah bumi yang digelar warga Tambak Beras cukup istimewa. Betapa tidak, sedekah bumi itu juga dilengkapi tiga acara, yaitu istighosah, tumpeng raksasa dan wayang kulit.
"Jarang-jarang ini dilakukan oleh desa lain. Ini membuktikan bahwa semuanya kompak, termasuk BPDnya. Wes beber wong biyen lek sedekah bumi iku ngerukunke," kata Umar dalam sambutannya.
Load more