Lumajang, tvOnenews.com - Ombak di perairan Laut Selatan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, tidak hanya mengakibatkan jalan penghubung antar kecamatan amblas. Namun juga mengakibatkan ratusan nelayan di pesisir Pantai Selatan Kabupaten Lumajang terpaksa harus libur melaut.
Menurut Jumali, salah satu nelayan setempat, sudah hampir sepekan terakhir para nelayan libur tidak melaut menyusul adanya cuaca buruk berupa ombak besar hingga mencapai hampir tiga meter.
"Ini hampir satu minggu ombaknya besar. Tiga hari yang lalu mencapai hampir tiga meter jadi sangat berbahaya," kata Jumali kepada tvOnenews.com, Jumat (6/9).
Jumali mengaku banyak pertimbangan kenapa para nelayan setempat lebih memilih libur dari pada tetap nekat melaut. Selain berisiko kehilangan nyawa akibat perahu terbalik, dalam kondisi ombak besar ikan juga susah didapatkan.
"Selain untuk keselamatan, pada saat ombak besar tangkapan ikan juga sulit. Perahu rawan terbalik dan jaring ikan pasti akan rusak," terangnya.
Sambil menunggu kondisi ombak kembali normal, tidak banyak hal yang bisa dilakuan nelayan setempat karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain. Untuk menghilangkan kejenuhan, mereka membenahi jaring ikan yang rusak.
Biasanya, pada saat cuaca buruk terjadi, nelayan mengalihkan fungsi perahu menjadi sarana ojek wisata di Rawa Dampar. Namun sayang, saat ini debit rawa terus menyusut akibat kemarau panjang sehingga tidak bisa lagi dilintasi perahu.
"Ya mau gimana lagi, sekarang juga musim kemarau. Kalau air rawa tidak surut kita masih bisa alihkan perahu untuk ojek wisata di rawa Dampar. Sekarang rawanya kering dan sepi pengunjung," keluhnya.
Masih kata Jumali, kondisi ombak yang besar ini diperkirakan akan segera kembali normal dalam beberapa hari terakhir seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya dalam dua hingga tiga hari terakhir ombaknya akan landai kembali, memang seperti itu biasanya. Kemungkinan hari senin depan kita kembali beraktivitas," pungkasnya. (wso/far)
Load more