"Karena kami dibawahnya Kwarcab jadi tanggung jawab kami melaporkannya ke Ka Kwarcab," lanjutnya.
Rizal menjelaskan, pihaknya saat itu menerima donasi dari pramuka se Indonesia sejumlah Rp1,8 miliar dan tidak ada aliran dana lain termasuk dari pemerintah maupun Baznas Lumajang yang saat itu ditunjuk sebagai penerima donasi dari masyarakat.
Waktu itu, pramuka berkomitmen dengan pemerintah akan membangun 50 hunian sementara untuk penyintas erupsi Gunung Semeru dan telah tercantum dalam SK Bupati, namun yang terealisasi hanya 49 hunian. Alasannya, hunian yang tidak terbangun itu lokasinya cukup sulit dijangkau.
Meski begitu, Rizal menyebut, seluruh dana bantuan yang diterima dan dikelola pramuka sudah dikelola dengan baik dan terserap habis.
"Jadi yang kita terima itu Rp1,8 miliar, ada 49 hunian yang kita bangun dan gapura di pintu utama, Insyaallah semuanya (donasi yang diterima) terserap habis," terangnya.
Selanjutnya Rizal menegaskan, pihaknya tidak akan melaporkan Thoriq atas komentar yang telah diberikannya setelah diperiksa Polda Jawa Timur.
Pramuka, kata Rizal, sangat terbuka untuk dimintai keterangan maupun bukti pengelolaan dana bantuan erupsi Gunung Semeru.
Load more