Adanya sengketa bisnis Kampoeng Roti yang saat ini berproses di Polda Jawa Timur, Dharma menduga ada upaya menghilangkan barang bukti.
"Kemungkinan ada arah ke sana, yang namanya orang nggak punya kepentingan pasti akan mengambil barang berharga, kalau orang lain, arsip itu nggak berguna. Ini malah yang hilang arsip yang tidak berguna bagi yang mengambil," tambah Dharma.
Ironisnya dugaan upaya pencurian juga terjadi di Outlet Kampoeng Roti di Kawasan Tambak Sari. Satu unit ponsel hampir raib pada Senin (5/8) siang. Darma langsung menghubungi Polsek terdekat. Namun ajaibnya, ponsel itu sudah ditemukan dalam waktu beberapa jam.
"Padahal saat dicari nggak ada. Jadi orang yang sama saat kita tanya nggak tahu, ternyata saat ditanya polisi berbeda," kata Kuasa hukum pelapor, Dr Cristabella Eventia.
Bella menduga dari awal masalah ini terkait dengan data yang tidak sesuai dan tidak sinkron. Ada pihak-pihak tertentu dibalik upaya tersebut. Namun ia enggan menyebut nama.
"Ada pihak yang merasa datanya kurang lengkap, harusnya meminta kepada penyidik. Tetapi di luar dugaan cara yang ditempuh tadi melawan hukum," ungkap Bella yang menduga kasus ini memiliki benang merah dengan kasus perselisihan sengketa Kampoeng Roti.
"Motifnya adalah pada saat Tambak Sari kehilangan, targetnya sama-sama handphone. Tetapi ternyata polisinya lebih dulu datang akhirnya tidak viral seperti pencurian pertama kemarin, cara kami menyikapi kehilangan itu juga berbeda. Tujuan (pencurian, red) adalah menghapus jejak berita viral yang pertama, ternyata itu tidak berhasil karena kami langsung mengambil langkah yang berbeda," pungkas Bella. (sha/gol)
Load more