Madiun, Jawa Timur - Mahalnya harga minyak goreng di Kabupaten Madiun, membuat ratusan pedagang kaki lima menyerbu operasi pasar minyak goreng murah, yang digelar Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur, di halaman Kantor Disperindag setempat.
Meski proses pendistribusian menerapkan protokol kesehatan, namun warga tetap berdesakan karena takut kehabisan stok minyak goreng murah, seharga 14 ribu rupiah per liter.
Suyani (36 tahun) pedagang angkringan yang biasa mangkal di alun-alun Caruban mengaku, mengantre sejak jam 8 pagi. Namun karena banyaknya antrean dirinya baru dapat jatah minyak goreng pukul 11.00 WIB.
“Antre sejak jam 8 pagi mas, siang baru dapat. Inikan khusus untuk para pedagang kaki lima sama warung mas, jadi ya sangat berharap, harganya 14 ribu per liter, per orang dapat jatah 2 liter,” ujar Suyani.
Sementara itu, Agus Suyudi, Sekertaris Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun mengatakan, operasi pasar minyak goreng murah ini merupakan program Pemprov Jawa Timur, dan Kabupaten Madiun mendapat jatah 1500 liter.
“Jadi dari propinsi kita dapat jatah 1500 liter, nah dari Pemkab Madiun ada kebijakan subsidi minyak goreng murah ini diberikan kepada kelompok pedagang kecil, karena mereka juga terdampak dan paling mengeluh atas mahalnya harga minyak goring,” terang Agus.
Menurut Agus, pendistribusian ini selain fokus kepada para kelompok pedagang kecil, sebagian juga diberikan kepada warga dan warung-warung. Untuk harganya dari pemerintah propinsi langsung mematok 14 ribu rupiah, lebih murah 6 ribu rupiah dari harga di pasaran yang saat ini mencapai 20 ribu rupiah per liter.
Pemkab setempat berharap masih mendapat jatah distribusi dari Pemprov Jatim, agar dapat menggelar operasi pasar minyak goreng murah merata seKabupaten Madiun. (Miftakhul Erfan/hen)
Load more