Surabaya, tvOnenews.com - Kementerian Kesehatan RI yang dituding sebagai “biang” dicopotnya Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, Prof Dr Budi Santoso, angkat bicara. Juru Bicara Kemenkes RI Dr Muhammad Syahril membantah jika pihaknya mendesak Rektor Unair untuk memberhentikan Dekan FK karena statmen penolakannya terhadap kehadiran dokter asing di Indonesia.
Dr Muhammad Syahril, Juru Bicara Kemenkes RI menyampaikan penjelasannya terkait dengan maraknya pemberintaan pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, yang dikaitkan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan RI.
Menurut M Syahril, Kementerian Kesehatan RI tidak membawahi Universitas Airlangga, dan Kementerian Kesehatan tidak memiliki wewenang mengatur Universitas Airlangga. Melalui humas Universitas Airlangga telah ada penjelasan terkait situasi yang ada saat ini.
“Informasi yang mengatakan Menteri Kesehatan mengontak Rektor Universitas Airlangga untuk meminta memberhentikan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga adalah tidak benar dan merupakan fitnah dan hoax,” ungkap M Syahril.
“Mereka telah melakukan operasi jantung kompleks sedang dan berat untuk menyelamatkan nyawa 36 warga Sumatera Utara secara gratis. Selama ini anak-anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk dan menunggu antrian di Jakarta, sehingga akan memberatkan keluarga secara finansial,” papar Syahril.
Pihak Kemenkes RI menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut.
“Padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak kita semua. Bukan untuk mengambil lahan para dokter tersebut ke depannya,” sesalnya. (msi/hen)
Load more