Surabaya, tvOnenews.com - Seorang jemaah calon haji asal Jember dikabarkan hilang dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Setelah dua jam dilakukan pencarian, jemaah calon haji ditemukan warga tersesat di jalan Bogorami, yang jaraknya 9 kilometer dari asrama haji. Saat ditemukan warga setempat, jemaah calon haji kloter 40 dari jember ini nampak linglung.
Petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) embarkasi Surabaya dibuat kebingungan oleh hilangnya seorang jemaah haji kloter 40 dari Jember. Jemaah calon haji ini bernama Sakir, dari kloter 40 asal Jember. Lelaki berusia 70 tahun ini tiba di asrama haji, Selasa (21/5) pukul 10.00 WIB, dan dilaporkan hilang sejak pukul 11.00 siang.
Kabid Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jawa Timur, Abdul Haris Hasan mengatakan, peristiwa ini terjadi bermula saat ketua rombongan hendak memberikan pembekalan pada para jemaah kloter 40. Namun setelah diperiksa ternyata Sakir tak berada di dalam rombongan.
“Selanjutnya Abdul Wafi penanggung jawab KBIH kloter 40 Jember melaporkan ke semua pihak untuk melakukan pencarian termasuk ke media radio, sehingga informasi tersebar luas,” ungkapnya.
Sekitar pukul 19.00 malam salah satu warga Bogotami Surabaya menemukan Sakir nampak kebingungan di jalan kampong menuju rumahnya, karena mendengar informasi ada jemaah haji hilang, warga ini berinisiatif melaporkan penemuannya dan mengamankan Sakir agar tak pergi lagi.
Sakir pun akhirnya dijemput oleh petugas keamanan PPIH embarkasi Surabaya. Selanjutnya, kakek Sakir akhirnya diberangkatkan ke Bandara Juanda dengan pengawasan dan pendampingan petugas.
Diduga penyebab Sakir kabur meninggalkan asrama haji Sukolilo karena penyakit dimensia atau pikun meski demikian pihak PPIH Embarkasi Surabaya akan melakukan evaluasi keamanan asrama haji yang teledor, sehingga jemaah bisa keluar dari asrama tanpa diketahui.
“Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi, maka kami setelah ini melakukan investigasi tentang keamanan, kita sudah punya SOP tentang keamanan itu,” ujar Abdul Haris di aula Bir Ali, Asrama Haji Surabaya,
Abdul Haris menegaskan, masuk dan keluar di Asrama Haji memiliki akses yang ketat. Tetapi, saat itu salah satu jemaah haji bisa keluar. Oleh karena itu, pihaknya akan menelusuri lebih dalam lagi proses kejadiannya.
“Kasus ini tengah kami selidiki apakah pada saat keluar itu sedang memakai jaket, jas, sehingga seperti petugas yang keluar, atau seperti apa sedang kita lakukan investigasi,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan keamanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan semua stekholder di sini terkait kejadian tersebut. Hal ini agar tidak terulang lagi,” tandasnya.
Kini, Sakir sudah berangkat ke Bandara Juanda menuju Tanah Suci. Ia dinyatakan layak berangkat, tetapi tetap butuh pendampingan secara intensif. (msi/gol)
Load more