Dengan ketekunan, kesabaran, dan tak putus berdoa kepada Sang Khalik, Paridjan bekerja sungguh-sungguh meski upah yang diberikan juragannya tidak terlalu besar sekitar Rp1,8 juta tiap bulan. Dia juga mencari sampingan sebagai tukang jagal hewan.
“Alhamdulillah hasil dari tukang jagal bisa digunakan untuk menambah sedikit-sedikit tabungan haji,” kenangnya.
Setelah menabung kurang lebih enam tahun lamanya, Paridjan dan istrinya akhirnya bisa mendaftar haji pada 2011.
Kini pada 2024, pasangan ini mampu mewujudkan impiannya untuk pergi ke Tanah Suci setelah menunggu selama 13 tahun. Mereka tergabung dengan kloter tujuh dari Lamongan dan dijadwalkan terbang ke Arab Saudi pada pukul 13.00 WIB. (msi/far)
Load more