Supriyono juga berdalih, Anggota dan Pengurus PGRI Jember. Berusaha menghargai proses PTUN konflik internal PB PGRI.
"Padahal sikap kita jelas, menunggu keputusan hukum soal dualisme kepemimpinan. Makanya kita terus menjalin solidaritas baik antar anggota. Jangan sampai teman-teman yang ditunjuk untuk menjadi Karteker mudah-mudahan tidak melakukan apapun, demi persatuan dan kesatuan antar anggota PGRI di Jember," tandasnya.
Menanggapi aksi damai ratusan guru anggota dan pengurus PGRI Jember itu. Rektor Unipar Basuki Hadi Prayogo, menjawab normatif terkait tudingan dari Pengurus PGRI Jember.
Katanya, pihak Unipar hanya diminta untuk membantu acara halal bi halal yang digelar PGRI Jatim. Tidak bermaksud terlibat dalam konflik dualisme di tubuh PB PGRI.
"Kami datang sebagai undangan, dan wajib memberi pertolongan (sebagai panitia acara). Kemudian ini adalah acara PGRI Jawa Timur, bukan acara Universitas Argopuro (Unipar). PGRI Jatim minta bantuan kepada kami untuk tempat acara halal bi halal, minta snack, konsumsi dan lain sebagainya. Ya namanya saudara kami bantu itu saja," kata Basuki saat dikonfirmasi terpisah.
Terkait konflik di PB PGRI, lanjutnya, kemudian soal pembekuan pengurus PGRI cabang Jember. Basuki mengaku tidak tahu menahu.
"Soal pembekuan atau pelantikan itu tidak ada, kita hanya halal bi halal. Soal adanya pembekuan yang diduga pro terhadap PB PGRI pimpinan Unifah. Saya baca suratnya, menurut surat itu ada oknum dari Universitas Argopuro yang berperan aktif dalam keluarnya surat itu," ulasnya.
Load more