“Kematian ikan dugong ini, diduga akibat cuaca ekstrim angin timur yang kencang disertai ombak besar, sehingga ikan dugong terbawa ke pinggir pantai dan terjebak,” jelasnya.
Dengan adanya penemuan ini, dari catatan BKSDA pulau Bawean. Kematian ikan dugong kali ini merupakan kejadian yang ketiga di Pulau Bawean. Dimana sebelumnya pernah terjadi pada tanggal 29 Desember 2022, dan pada 6 Maret 2023 lalu.
“Selanjutnya kami bersama warga setempat mengubur dugong di area pantai tersebut,” lanjutnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Pulau Bawean. Khususnya nelayan, untuk menjaga habitat ikan duyung sebutan warga Bawean terhadap ikan Dugong. Karena, pernah ada ditemukan ikan Dugong mati ada bekas tembakan.
“Kami imbau jangan sampai ikan Dugong diburu, biarkan bebas. Karena hewan ini sudah langkah dan dilindungi oleh negara. Sebagaimana dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,” tutupnya.
Sementara itu, terpisah Kabid Penelitian dari Konservasi Bawean Yusra, kepada awak media menjelaskan bahwa dugong yang busuk tinggal tulang rahangnya saja, kepala sudah hancur.
“Tulang rahangnya kelihatan jelas, diduga dugong sudah terdampar beberapa minggu yang lalu,” jelasnya.
Load more