Lumajang, tvOnenews.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, hingga saat ini terpantau masih fluktuatif. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, kembali dilaporkan mengalami erupsi pada Jumat (22/3) malam.
Sesuai laporan Ghufron Alwi, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, erupsi terjadi pada pukul 21:58 WIB.
"Tinggi kolom letusan teramati ± 1000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut," tulis Ghufron, Jumat (22/3).
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 138 detik," lanjutnya.
Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang menyampaikan bahwa belum ada laporan terkait dampak yang ditimbulkan akibat erupsi kali ini.
Meskipun demikian, pihak BPBD Kabupaten Lumajang tetap menghimbau agar warga selalu waspada dan berhati-hati, mengingat ancaman bencana erupsi, awan panas guguran maupun banjir lahar hujan maupun lahar dingin masih cukup tinggi.
"Kita juga terus melakukan koordinasi dengan PVMBG terkait perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang hingga saat ini masih berstatus siaga atau level 3. Di samping itu, kita juga terus menyiagakan personil di pos pantau curah kobokan," terangnya.
"Dan yang terpenting lagi, kita himbau agar masyarakat senantiasa mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG, terkait jarak aman dan radius larangan melakukan aktivitas," pungkasnya.
Berikut ini rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG, diantaranya warga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Di samping itu, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/hen)
Load more