Surabaya, tvOnenews.com - Peneliti Senior Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Amien Widodo menyebut gempa Magnitudo 6,5 yang berpusat pada 132 kilometer timur laut Tuban dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
"Gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi," kata Amien di Surabaya, Jumat (22/3/2024).
Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) III-IV.
Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan.
"Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya," ujarnya.
Ia menjelaskan pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami.
Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.
Pakar Geologi ITS ini mengungkapkan pada tahun 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa.
Maka dari itu, kata dia, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan dan sejenisnya.
Amien berharap masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini. (ant/nsi)
Load more