Masjid Agung Sunan Ampel, Bukti Sejarah Penyebaran Islam di Surabaya
- tvOne - zainal azkhari
“Selain pintu, tiangnya juga meniru model gereja. Namun dari situlah justru membuat orang-orang katolik mengikuti ajaran Sunan Ampel hingga memeluk agama Islam,” cerita Mustajab.
Di bagian belakang masjid, terdapat makam Sunan Ampel beserta santri-santrinya. Makam Sunan Ampel terdapat gapura yang pada bagian atasnya memiliki hiasan berupa motif bunga dan suluran. Pada dinding gapura sisi belakang terdapat hiasan medali dan bintang segi delapan.
Kompleks makam ini dilindungi oleh tembok keliling yang tebal dan kuat tetapi tanpa atap, jadi selalu kepanasan di siang hari dan kehujanan bila musimnya tiba. Makam Sunan Ampel yang tergolong sederhana berada terpisah dari makam lainnya dengan pembatas pagar teralis dari besi.
Mustajab juga menyampaikan, jika Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, memiliki sumur air zam-zam yang berkhasiat dan tak pernah kering sampai saat ini. Masjid Sunan Ampel juga memiliki sumur tua yang juga tak pernah kering.
Setiap hari, peziarah yang datang selalu meminum air tersebut. Namun berjalannya waktu, sumur yang ada di dalam masjid akhirnya ditutup dan untuk mengambil airnya, sudah menggunakan pompa yang dialirkan langsung ke tempat penampungan.
“Jadi sekarang siapa pun yang mau ambil air tinggal buka kran. Kalau dulu harus nimba dan airnya itu sampai sekarang tidak pernah habis,” tambahnya.
Hingga saat ini air Masjid Ampel menjadi mitos tersendiri karena hampir seluruh air sumur di Surabaya utara adalah air payau atau mengandung garam, dan hanya sumber mata air Masjid Ampel saja yang tawar. Bahkan telah diukur tingkat kegaramannya oleh tim dinas perairan Kota Surabaya.
“Sumber mata air ampel ini ada di pojok timur masjid kami menyebutnya blumbang, disitu diyakini dulu bahwa dari sumber air blumbang tersebut bertemu dengan sumber air zam zam di mekkah,” tandasnya. (zaz/gol)
Load more