Banjir Rob Terjang Kawasan Pesisir Pantai di Wilayah Kecamatan Gedangan Malang

Malang, tvOnenews.com - Cuaca ekstrem mengakibatkan kawasan pantai wilayah Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang diterjang banjir rob, Rabu (13/3/2024).

Kepala BPBD Kabupaten Malang M Nur Fuad Fauzi mengatakan, sekira pukul 10.55-21.00 WIB, telah terjadi banjir rob atau gelombang air laut naik sampai dengan daratan di kawasan pesisir pantai di wilayah Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. 

"Peristiwa atau fenomena alam (banjir rob) tahunan, sekitar pukul 10:00 WIB terjadi hujan disertai angin kencang di wilayah Kecamatan Gedangan dan gelombang ombak besar di pesisir pantai selatan Kabupaten Malang," kata Fauzi saat dikonfirmasi awak media, Kamis (14/3/2024).

Diungkapkan Fauzi, ada tiga pantai yang terdampak banjir rob ini yakni kawasan Pantai Bajulmati Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan, dimana air laut naik sampai dengan daratan dan menggenangi sebagian lahan di sekitar Muara Kondang Anyar, yang mengakibatkan rusaknya pagar kayu pembatas lahan konservasi penyu dan beberapa bangunan gazebo.

Lalu kawasan Pantai Batu Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, air laut naik sampai dengan daratan dan menggenangi sebagian lahan serta warung tempat wisata dengan ketinggian air hampir sebatas mata kaki.

"Dan di kawasan pantai Ungapan, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, air laut naik sampai dengan muara sungai, daratan serta menggenangi sebagian lahan dan warung tempat wisata dengan ketinggian air sampai batas mata kaki," imbuhnya.

"Serta kawasan Pantai Ngudel, Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, air laut naik sampai dengan daratan di sebagian lahan tempat wisata. Namun tidak menimbulkan kerusakan karena bangunan warung jauh dari bibir pantai," sambung Fauzi.

Ditambahkan Fauzi, saat ini gelombang laut sudah normal, dan diperkirakan gelombang rob akan terjadi lagi sampai dengan hari Kamis (14/3/2024).

"Tidak ada dampak kerusakan yang fatal dalam kejadian banjir rob, namun hanya kerusakan dua gazebo dengan nilai kerugian material kurang lebih enam juta rupiah," pungkasnya. (eco/far)