Menurut Ida, hasil focus group discussion (FGD) dengan beberapa pelaku usaha muda menyebutkan, pelaku usaha muda selama ini belum mengenal instrumen Cek dan BG sebagai alat pembayaran, sehingga sangat tertarik untuk mendalami penggunaannya.
“Kondisi tersebut merupakan bentuk konfirmasi, kegiatan kliring pertukaran warkat debit oleh Bank Indonesia masih memberikan manfaat yang cukup signifikan dan diminati masyarakat terutama pelaku usaha, sehingga penyelenggaraannya ke depan masih perlu dikelola dengan baik,” jelasnya.
Ida menjelaskan, aktivasi aplikasi PWD SKNBI yang telah dilakukan Bank Indonesia sejak hari ini diharapkan dapat memberikan value added yang terdapat pada kegiatan pertukaran warkat debit SKNBI.
“Sehingga, dapat mendukung peserta dalam menyediakan layanan sistem pembayaran yang lebih efektif bagi masyarakat,” ungkap Ida.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Bandoe Widiarto, mengatakan penggunaan Aplikasi PWD SKNBI ini akan sangat membantu dan memudahkan operasional pertukaran warkat debit perbankan di wilayah kliring Surabaya, dan diharapkan dapat segera dimanfaatkan Koordinator Pertukaran Warkat Debet (KPWD) lainnya secara nasional.
Saat ini, terdapat empat KPWD Bank Indonesia di Provinsi Jawa Timur, yaitu KPWD wilayah Kliring Surabaya, Malang, Kediri, dan Jember, serta terdapat 14 KPWD Non-Bank Indonesia yang tersebar di beberapa kota di Jawa Timur.
“Transaksi PWD SKNBI di Jawa Timur saat ini tercatat dengan rata-rata harian (RRH) sebanyak 3404 warkat per hari, dengan rata-rata nominal transaksi PWD mencapai Rp179,9 miliar per hari,” pungkas Bandoe.
Load more