Surabaya, tvOnenews.com - Aplikasi Pertukaran Warkat Debit (PWD) Sistem Kliring Nasional resmi dilakukan aktivasi oleh Bank Indonesia (SKNBI) di Wilayah Kliring Surabaya, dengan jumlah peserta kliring pertama sebanyak 79 bank.
Aplikasi PWD SKNBI adalah aplikasi berbasis web yang disediakan Bank Indonesia dan dapat diakses melalui peramban pada telepon genggam, dalam kegiatan pertukaran warkat debit yang dilakukan peserta SKNBI.
Aktivasi aplikasi ini akan dilakukan secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing Wilayah Kliring di Indonesia, baik dari sisi penyelenggara maupun peserta.
Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) Bank Indonesia, Ida Nuryanti, mengatakan aktivasi aplikasi ini merupakan salah satu bentuk transformasi digital untuk mendukung efisiensi pada operasional kegiatan pertukaran warkat debit oleh peserta, yang sebelumnya masih dilakukan secara manual.
Ida menyebut, dari hasil penelitian Bank Indonesia pada 2023, meskipun transaksi Cek dan BG menurun dengan berkembangnya berbagai instrumen pembayaran berbasis elektronik, sebagian pelaku usaha masih menjadikan Cek dan BG sebagai pilihan alat pembayaran utama dalam transaksi usahanya.
“Hal ini didukung adanya karakteristik yang dimiliki Cek dan BG, khususnya fitur bayar tunda tanpa bunga dan sanksi Daftar Hitam Nasional (DHN), yang belum tergantikan instrumen pembayaran lainnya,” ungkapnya.
Menurut Ida, hasil focus group discussion (FGD) dengan beberapa pelaku usaha muda menyebutkan, pelaku usaha muda selama ini belum mengenal instrumen Cek dan BG sebagai alat pembayaran, sehingga sangat tertarik untuk mendalami penggunaannya.
“Kondisi tersebut merupakan bentuk konfirmasi, kegiatan kliring pertukaran warkat debit oleh Bank Indonesia masih memberikan manfaat yang cukup signifikan dan diminati masyarakat terutama pelaku usaha, sehingga penyelenggaraannya ke depan masih perlu dikelola dengan baik,” jelasnya.
Ida menjelaskan, aktivasi aplikasi PWD SKNBI yang telah dilakukan Bank Indonesia sejak hari ini diharapkan dapat memberikan value added yang terdapat pada kegiatan pertukaran warkat debit SKNBI.
“Sehingga, dapat mendukung peserta dalam menyediakan layanan sistem pembayaran yang lebih efektif bagi masyarakat,” ungkap Ida.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Bandoe Widiarto, mengatakan penggunaan Aplikasi PWD SKNBI ini akan sangat membantu dan memudahkan operasional pertukaran warkat debit perbankan di wilayah kliring Surabaya, dan diharapkan dapat segera dimanfaatkan Koordinator Pertukaran Warkat Debet (KPWD) lainnya secara nasional.
Saat ini, terdapat empat KPWD Bank Indonesia di Provinsi Jawa Timur, yaitu KPWD wilayah Kliring Surabaya, Malang, Kediri, dan Jember, serta terdapat 14 KPWD Non-Bank Indonesia yang tersebar di beberapa kota di Jawa Timur.
“Transaksi PWD SKNBI di Jawa Timur saat ini tercatat dengan rata-rata harian (RRH) sebanyak 3404 warkat per hari, dengan rata-rata nominal transaksi PWD mencapai Rp179,9 miliar per hari,” pungkas Bandoe.
Sementara itu Kepala Departemen Layanan Digital dan Keamanan Siber (DLDS) Bank Indonesia sekaligus pengembang Aplikasi PWD SKNBI, Retno Ponco Windarti, mengatakan aplikasi ini dikembangkan secara in house dan telah lolos serangkaian pengujian, sehingga siap diaktivasikan hari ini.
“Environment Aplikasi PWD SKNBI ini juga telah disiapkan dengan baik, sehingga petugas kliring dapat mengakses aplikasi melalui jaringan internet, yang artinya dapat diakses di manapun,” tandasnya. (hen)
Load more