“Sebanyak satu keluarga yang berjumlah tiga orang harus mengungsi di Kantor Desa Gempolkurung,” jelasnya.
Banjir kali ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi, juga terdapat drainase atau saluran air yang tidak memadai sehingga mengakibatkan banjir.
“Ditambah lagi adanya drainase atau saluran air yang tidak memadai, sehingga mengakibatkan banjir genangan,” kata Suyono.
Selain itu bencana banjir akibat intensitas air hujan, menurutnya juga meredam kawasan tambak di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, Gresik. Ada sekitar 3,5 hektar air menggenangi tambak.
Di Kecamatan Driyorejo, Desa Sumput, banjir menggenangi ruas jalan raya Sumput- Semambung ketinggian air antara 10 – 30 cm, dengan panjang 400 meter. Sedangkan genangan di rumah warga (Perumahan Sumput Asri), RW 6,7,8, dan jalan lingkungan Perum Sumput Asri tergenang 20 – 30 cm, dengan panjang 400 meter.
"Kami sudah turunkan 2 unit mobil pompa air dari BBWS Brantas dan Dinas PUTR siaga di Perumahan Sumput Asri,” tegasnya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Forkopimcam di Kecamatan Menganti, Driyorejo, Cerme, dan Balongpanggang. (mhb/gol)
Load more