Ponorogo, tvOnenews.com - Muhaimin Iskandar Cawapres 01, sempat meragukan ke-NU-an seseorang jika tidak mendukung Anies-Muhaimin (Amin) pada Pilpres yang tinggal beberapa hari lagi. Dan kini giliran Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, ganti menyebut Cak Imin khilaf.
Menurut Khofifah, saat ini dengan fokus ikut memenangkan Paslon 02, Prabowo-Gibran, termasuk koordinasi dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) kota dan provinsi agar maksimal.
"Kalau saya tim 02, saya ingin bersama tim strategis, saya ingin 02 menang signifikan," terang Khofifah.
Sementara itu, dalam sambutannya Khofifah saat meresmikan Hunian Sementara (Huntara) di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, juga sempat berpesan ke masyarakat agar kembali memilih dirinya dalam Pilgub.
"Mohon doa dan dukungan panjengan semua. Periode ini ada Pilgub lagi, dan saya akan mencalonkan kembali pada pemerintahan ke depan sebagai Gubernur Jawa Timur," kata Khofifah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 56 rumah (huntara) hunian sementara, untuk pengungsi bencana tanah retak awal tahun 2023 lalu. Dengan rinciannya, ada 42 rumah di Desa Tumpuk dan 14 rumah di Desa Bekiring.
Meski lokasinya sedikit jauh dari lingkungan awal, namun huntara tersebut diharapkan mampu menjadi hunian yang memberikan keamanan, aman dan nyaman bagi warga. Dan saat ini pemerintah tengah mencarikan solusi tentang mata pencaharian warga yang terdampak tanah retak tersebut.
"Karena saya lihat viewnya luar biasa apa dimungkinkan disini dijadikan desa wisata. Kita ini pengembangan desa wisata terbanyak, dari seluruh provinsi di Indonesia. Tapi harus dilakukan asesmen yang sesuai dengan topografi seluruh wilayah dengan masyarakat disini punya kreativitas seperti apa," terang Khofifah.
Adanya desa wisata bisa mengembangkan potensi masyarakat, misal di sektor pertanian atau agro. Namun harus ada asesmen juga dengan Perhutani, para kades dan Pemkab Ponorogo.
Diberitakan sebelumnya sejumlah warga Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo dan Desa Bekiring, Kecamatan Pulung terpaksa mengungsi karena permukiman mereka terkena dampak tanah retak, bahkan yang terparah terjadi di Desa Tumpuk, karena sebagian besar rumah warga yang mengungsi rusak parah bahkan ada yang telah roboh rata dengan tanah. (asn/hen)
Load more