Menurutnya, doa tersebut ditujukan untuk kemenangan Prabowo dalam satu putaran.
"Bentuk totalitas (dukungan) atau tidak kan di sana harus berdoa untuk apa saja, tentu berdoa untuk bangsa dan negara antara lain, doa untuk bangsa dan negara itu ya begitu," ungkapnya.
Kiai Asep mengaku merasa kasihan pada nasib bangsa Indonesia Jika Pilpres tidak berjalan satu putaran, karena biaya yang dikeluarkan cukup besar.
"Kasihan kepada bangsa Indonesia, kalau menang itu kan pasti ada pemenangnya apakah satu putaran atau dua putaran. Nanti akan ada pemenang, lebih baik di satu putaran saja. Kenapa? Kasihan kepada bangsa," ungkapnya.
Menurutnya kemenangan satu putaran dapat menghemat anggaran Pemilu hingga Rp18-20 triliun dan mengantisipasi timbulnya konflik karena klaim kemenangan antar kandidat Capres-Cawapres.
Kiai Asep memprediksi kemenangan dalam satu putaran, masing-masing paslon berkisar antara 22-24-25 persen. Maka tidak mungkin dengan 22 persen mengklaim kemenangan. Tidak mungkin pula 26 persen mengklaim kemenangan.
“Namun jika dua putaran potensial bisa di atas 45 persen. Angka kemenangan 45 persen ini bisa memunculkan klaim dari pihak-pihak tertentu,” jelasnya.
Load more