Gresik, tvOnenews.com - Rupanya cabai rawit dan cabai merah yang merupakan jenis tanaman holtikultura di wilayah lahan pertanian Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi pendorong terjadinya inflasi pada akhir tahun 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gresik, Eko Andhito Putro. Kepada awak media Eko menuturkan, jika inflasi bulanan didominasi oleh komoditas hortikultura yaitu cabai rawit, cabai merah dan bawang merah.
"Harga cabai diujung tahun 2023 mengalami kenaikan harga karena dampak El Nino. Ini berdampak pada produksi hortikultura khususnya cabai. Produksi cabai mengalami penurunan sedangkan permintaan cenderung naik sehingga harga mengalami kenaikan,” katanya, Kamis (28/12).
Eko lalu menambahkan saat ini harga cabai tembus di angka Rp100 ribu per kilogram, sehingga kenaikan itu menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
"Arahan Bu Wabup ada 6 langkah strategis untuk mengendalikan inflasi. Salah satunya mengeluarkan surat edaran (SE) bupati nomor 29 tahun 2022 tentang himbauan menanam cabai secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu Wabup Aminatun Habibah menyatakan sebelum tutup tahun 2023, Gresik ditetapkan sebagai IHK dari perwakilan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Pergerakan harga di Kabupaten Gresik menjadi acuan harga di Kabupaten atau Kota di Jawa Timur,” ungkapnya.
Menurut Aminatun tidak hanya itu saja, Kabupaten Gresik juga ditetapkan sebagai kabupaten dengan ketahanan pangan terbaik dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua secara nasional oleh pemerintah pusat.
“Adanya gerakan menanam cabai di pekarangan rumah. Masyarakat tidak perlu lagi membeli cabai di pasar,” tutupnya. (mhb/gol)
Load more