Gresik, tvOnenews.com - Tersangka Irfan Suryadi, mengaku uang hasil penjualan barang milik korban Aris Supriyanto (30), seorang pegawai Rumah Sakit Umum Daerah( RSUD) di Surabaya, yang ditemukan tewas mengenaskan dengan mulut ditusuk pisau dapur di wilayah Pranti, Menganti, Gresik November lalu, rencananya akan dia gunakan untuk pulang ke kampungnya di Sumatera.
"Sudah lama pingin pulang kampung, tetapi tidak punya uang. Namun, setelah menjual barang dan mendapatkan uang, justeru ditangkap polisi," ungkapnya dengan wajah sedih.
Dikatakan Irfan, dirinya dibantu tersangka Hengky awalnya hanya ingin menguasai harta korban. Mereka akhirnya terpaksa membunuh korban agar korban tidak berteriak minta tolong. Setelah melakukan aksinya jahatnya, kedua pelaku langsung kabur. Irfan kabur ke Semarang, Jawa Tengah. Sedangkan Hengky pulang ke rumahnya di Morowudi, Kecamatan Cerme Gresik.
"Sepeda motor honda PCX nopol L 3252 DAF milik korban, saya jual di Tegal Jawa Tengah. Sedangkan, 6 unit telepon genggam milik korban, saya jual di Semarang," jelas Irfan, Rabu (6/12).
Seperti dikabarkan sebelumnya, tersangka Hengky mengaku jika baru berkenalan dengan korban AS melalui media sosial facebook. Dirinya tertarik berkenalan, karena sering melihat postingan korban menawarkan jasa layanan pijat. Beberapa dia kali berniat main ke rumah korban, tetapi ditolak.
"Setelah lama menunggu, korban akhirnya mengajak main ke rumahnya. Saya datang ke rumah korban tidak sendiri, tetapi bersama Irfan," ucapnya.
Bukannya minta layanan pijat, kedatangan Hengky dan Irfan ke rumah korban ternyata menyimpan maksud tersembunyi. Keduanya telah bersepakat untuk mencuri harta benda milik korban. Karena itu, mereka masak mie instan di dapur, sambil menunggu korban tertidur.
"Melihat korban rebahan di kamar tidur, saya mulai melancarkan aksi pencurian. Namun, korban justru terbangun. Secara spontan saya memukul kepala korban dengan palu dan menusuknya dengan pisau dapur hingga tewas," tutup Hengky. (mhb/hen)
Load more