“Kalau di sini ada tiga bahasa, Mandarin, Inggris, dan Indonesia. Tadi teman-teman bisa melihat cara mengajarnya pun pakai Bahasa Inggris. Sehingga yang saya pikirkan, guru kita itu, apakah guru-guru di tempat saya bisa seperti ini Bahasa Inggrisnya,” terangnya.
Salah satunya yang sedang digagas Pemkot Surabaya, mewajibkan komunikasi Bahasa Inggris di lingkungan sekolah setiap hari Jumat. Ia berharap awalan itu akan membantu mencapai keinginan untuk meningkatkan pembelajaran.
“Jadi akan saya pikirkan, dengan Kadis Pendidikan bagaimana mengupgrade ini, fasilitas-fasilitas dan kemampuan-kemampuan, terutama gurunya,” tuturnya.
Rencananya, pemkot akan mengadopsi penggunaan teknologi pintar, smartboard di beberapa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) pada Januari 2024.
“Ada lima biji (smartboard) yang akan diserahkan ke kami, dan kami akan coba di beberapa SMP,” tegasnya.
Eri belum berencana memperbanyak smartboard ke semua sekolah negeri, lagi-lagi butuh anggaran atau biaya yang besar.
“Kita akan coba dulu, dan harganya gak murah itu. Itu (smartboard) sampai Rp100 juta per smartboard,” tandasnya.
Load more