Madiun, tvOnenews.com - Perum perhutani Divisi Regional Jawa Timur, merehabilitasi lahan (Ground Breaking) seluas 13 ribu hektar hutan produksi di wilayahnya. Seperti Ground Breaking penanaman bibit pohon jati yang dilaksanakan di hutan petak 110 E, RPH Tambak Merang, BKPH Dagangan, KPH Madiun, Selasa (5/12) pagi.
Tak hanya tanaman jati sebagai bibit tanaman rehabilitasi, namun juga sejumlah tanaman lain sesuai vegetasi hutan masing-masing. Seperti lahan di hutan Gunung Lawu pasca terbakar, bibit tanaman yang ditanam adalah aneka pohon rimba raya dan juga pinus.
Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur, Asep Dedi Mulyadi menyebutkan, di Jawa Timur setidaknya ada 15 juta bibit berbagai jenis akan ditanam pada awal musim penghujan ini. Sementara di Kabupaten Madiun sendiri ada seluas 1.400 hektar lahan perhutani yang mulai direhabilitasi.
“Jadi tanaman yang akan kita tanam dalam ground breaking di wilayah divisi regional Jatim ini seluas 13 ribu HA, dengan jumlah bibit sebanyak 15 juta planches,” ujar Asep.
Adapun hutan produksi yang menjadi prioritas rehabilitasi, salah satunya yaitu hutan di lereng Gunung Lawu yang terbakar pada kemarau lalu. Hutan di seputar Gunung Lawu menjadi prioritas karena dampak dari kebakaran yang relatif luas. Sementara di wilayah timur rehabilitasi akan di prioritaskan bagi pohon yang telah berumur atau mati.
“Kalau di Madiun luas 1400 Hektar tanamannya jati, sedangkan di Gunung Lawu yang terbakar kemarin ada tanaman rimba raya, pinus seperti itu, yang di Lawu nanti Minggu kedua akan kami rehabilitasi semua,” imbuhnya.
Seperti diketahui, tujuan rehabilitasi hutan ini adalah untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan.
Sedangkan tujuan akhir program ini adalah untuk tetap terjaganya daya dukung, produktivitas dan peranan hutan sebagai produsen hutan jati serta menjaga sistem penjaga kehidupan sekitar hutan.
“Semoga apa yang kita tanam hari ini bisa kita petik dikemudian hari, demi perusahaan kita, demi anak cucu dan generasi kita nanti,” pungkasnya. (men/gol)
Load more