Lumajang, tvOnenews.com - Suprat (53), warga Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Lumajang, Jawa Timur ditemukan tewas di sekitar hutan pinus blok bungkus Gucialit milik perhutani pada Minggu pagi (26/11). Saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan mengenaskan, dengan posisi tertelungkup tak jauh dari motor dan rumputnya.
Proses evakuasi korban cukup dramatis mengingat kondisi medan dan lokasi penemuan jenazah berada di tengah hutan Damara yang hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.
Kronologi bermula saat, korban dilaporkan hilang sejak Sabtu (25/11). Menurut informasi yang berhasil dihimpun tvOnenews.com, korban yang dikenal sebagai Ketua RT 04/RW04 Dusun Wonosari ini sempat berpamitan untuk mencari rumput ternak pada Sabtu siang.
Namun, hingga sore hari korban tak kunjung pulang dan pihak keluarga yang cemas akhirnya melaporkan ke polisi. Proses pencarian pun dilakukan dengan mengerahkan petugas gabungan dan warga setempat. Namun hingga malam hari pencarian belum membuahkan hasil.
Paginya, proses pencarian kembali dilanjutkan. Kondisi medan yang terjal cukup menyulitkan petugas gabungan dari TNI Polri, BPBD dan warga untuk menjangkau lokasi koban biasa mencari rumput.
“Medannya berat dan licin untuk menjangkau lokasi. Tadi warga berangkat sejak pagi dan akhirnya berhasil menemukan korban, namun sayang sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Desa Wonokerto, Tupin, saat dikonfirmasi di rumah duka, Minggu (26/11).
Menurut Tupin, sekitar pukul 09.00 WIB, korban ditemukan di blok bungkus hutan Damar dalam keadaan tak bernyawa. Saat ditemukan, terdapat sejumlah luka di bagian kepala. Diduga, korban terpeleset hingga jatuh kemudian kepala korban terbentur tonggak kayu hingga akhirnya meninggal dunia.
“Korban, kemarin (Sabtu) pamit untuk mencari rumput dan memperbaiki saluran air bersih. Diduga kuat korban terjatuh saat perjalanan pulang. Tadi dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan ada luka yang diduga akibat dari korban yang terjatuh,” sambungnya.
Usai evakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari lokasi penemuan. Isak tangis pun tak terhindarkan saat jenazah korban tiba di rumah duka. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan memilih untuk langsung memakamkan korban ke TPU setempat.
“Dari hasil olah TKP dan hasil pemeriksaan tim medis, memang tidak ditemukan adanya bekas-bekas tanda penganiayaan. Luka yang dialami korban memang murni akibat terjatuh di lokasi. Kami juga menyarankan untuk dilakukan otopsi, namun pihak keluarga menolaknya. Keluarga sudah ikhlas dan menyadari jika insiden ini murni akibat kecelakaan. Hari ini juga jenazah korban akan dimakamkan,” pungkas Kapolsek Gucialit, Iptu Arie Udiyanto. (wso/gol)
Load more