Malang, tvOnenews.com - Jenazah empat kru pesawat tempur Super Tucano yang mengalami kecelakaan di Pasuruan Kamis (16/11) siang kemaren, pagi ini akan dimakamkan di dua tempat berbeda.
Pemakaman akan dilakukan setelah prosesi pelepasan jenazah di Skadron Udara 21 Abdul Rachman Saleh Malang dilakukan.
Sejumlah Pasukan Sudah Mempersiapkan diri untuk upacara pelepasan jenazah empat kru Super Tucano ke tempat peristirahatan terkahir sejak pukul 07.00 WIB.
Selain persiapan pasukan, sejumlah anggota keluarga almarhum juga terlihat berdatangan ke Skadron Udara 21 sejak pagi hari.
Rencanayanya ke empat kru Pesawat Tempur Super Tucano akan dimakamkan di dua tempat berbeda sesuai dengan permintaan keluarga.
"Tiga kru dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Suropati Kota Malang, dan satu kru di Taman Makam Pahlawan Kota Madiun," kata Kadispen TNI AU Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojati, saat apel sebelum upacara pelepasan jenazah dilakukan.
Rencananya upacara penyerahan jenazah akan dipimpin oleh Wakasau Marsdya Tni Agustinus Gustaf Brugman.
"Pihak TNI AU sudah mempersiapkan kendaraan angkut untuk ke empat jenazah, termasuk pesawat Hercules guna mengangkut jenazah Mayor Pnb Yuda A. Seta sesuai permintaan keluarga," tutup Kadispen TNI AU.
Suasana duka menyelimuti rumah orang tua Mayor Penerbang Yuda Anggara Seta (38), pilot pesawat latih milik TNI AU Super Tucano tt-3103 yang jatuh saat latihan di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11) siang kemarin.
Menurut keterangan Didik Purwadi, paman almarhum, sesuai permintaan keluarga jenazah almarhum diminta untuk dimakamkan di dekat rumah orang tuanya yaitu di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jumat (17/11) siang.
“Permintaan orang tua almarhum nanti akan disemayamkan di rumah duka di Sugehwaras terlebih dahulu, ada tradisi keluarga kemudian disholatkan di masjid Lanud Iswahjudi baru diberangkatkan ke TMP Kota Madiun, pemakamannya disana,” kata Didik di rumah duka.
Saat ini sejumlah persiapan penyambutan kedatangan jenazah almarhum Mayor Penerbang Yuda Anggara Seta telah dilakukan di rumah duka di Perumahan Maospati Regency nomor B2 di Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, mulai dari pemasangan tenda, kursi tamu pelayat dan juga sejumlah karangan bunga ucapan duka.
Menurut Didik, kabar duka meninggalnya almarhum diterima pihak keluarga pada Kamis, 16 November pukul 12.00 WIB siang. Saat itu juga orang tua almarhum langsung berangkat ke Lanud Abdur Rahman Saleh di Malang.
“Kabar duka itu kami terima kemarin siang, kemudian kabar pasti bahwa almarhum meninggal jam 12 siang. Saat itu juga pihak keluarga yang ada di Magetan langsung berangkat ke Malang,” imbuhnya.
Didik mengaku, almarhum pulang ke rumah orang tuanya di Magetan terakhir sekitar dua pekan yang lalu, waktu orang tuanya pulang dari umroh.
Almarhum di mata keluarga adalah orang yang baik dan pengertian bagi keponakan dan saudaranya.
“Almarhum ini baru pulang terakhir dua pekan yang lalu jemput orang tuanya yang ia berangkatkan umroh, jadi orang tua jelas sangat terpukul,” pungkasnya.
Almarhum yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Purwanto Rohmat (63) dan Dwi Rahayu Wilujeng (63) ini meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Malang, karena sehari-hari almarhum bersama keluarga tinggal di Malang di Komplek Perumahan Lanud Abdurahman Saleh. (men/eco/muu)
Load more