Frank menyampaikan representasi perempuan di Indonesia dalam bidang politik dapat dikatakan masih jauh dari harapan. Perempuan yang terjun dalam dunia perpolitikan tak jarang masih terbelenggu dengan latar belakang, budaya patriarki ataupun perbedaan gender.
"Disamping mengamankan hak berpolitik diri sendiri bagi perempuan, pemerintah harus bisa menjamin keamanan hak-hak politik setiap perempuan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan asas pancasila. Jadi seluruh perempuan Indonesia nggak takut ketika harus terjun dalam politik terlebih ikut serta di Pemilu 2024 nanti," terang leader Wafat ini.
Sementara itu drummer Wafat, Bangkit Al Azhar menyampaikan, segala pihak harus mendukung penuh usaha dalam meraih hak-hak perempuan.
"Semua dimulai dari lingkungan terkecil, keluarga, tetangga, lingkungan luar ataupun masyarakat juga pemerintahan. Perlu usaha penyadaran dan pemahaman menyeluruh untuk beri suasana dan ruang aman terhadap perempuan agar tujuan dan kesetaraan gender tercapai di bidang politik ataupun lainnya," ungkap pemuda Balongbiru, Taman, Sidoarjo ini.
Melalui Bangkit, Wafat berharap, band-band death metal lainnya, turut berkontribusi serta menyuarakan perihal perempuan sebagai usaha mewujudkan peraihan hak-hak perempuan, baik hak berpolitik dalam menyongsong Pemilu 2024 ataupun hak hidup lainnya layaknya isi dari perjuangan di album Feminism.
Lima album telah dikeluarkan Wafat sejak berdirinya di 1996, mulai dari Cemetery Of Cellarage 1997, Surga Itu Gelap 2009, Exhausted Soul 2011, Doxa 2018 dan terakhir album Feminism 2022. (khu/far)
Load more