Diketahui, dalam seleksi pengisian perangkat desa tersebut diikuti 11 peserta. Mereka uji kemampuan melalui tes tulis dan praktik komputer yang digelar di salah satu SMKN yang ada di Pacitan dan di kantor desa setempat, pada 9 dan 18 Oktober 2023 lalu.
Dari sejumlah peserta tersebut, satu diantaranya dinyatakan lulus dengan nilai sangat baik. Usut punya usut, ternyata ia masih keluarga dari kepala desa setempat.
Sebelumnya, para peserta yang tidak lolos seleksi mengaku kecewa. Lantaran pihak panitia tidak transparan dalam proses perekrutan tersebut, sehingga terdapat kejanggalan-kejanggalan yang memang perlu diungkap kebenarannya.
Kejanggalan yang dimaksud yakni panitia melakukan koreksi ulang jawaban secara sepihak. Kemudian revisi nilai, hingga komputer eror. Wajar saja jika para peserta merasa kecewa, lalu menduga ada kecurangan di balik hal tersebut yang membuat nilai berubah drastis. (asw/hen)
Load more