Ngawi, tvOnenews.com - Upaya pemadaman hutan lindung Gunung Lawu di sisi utara Kabupaten Ngawi di hari kelima akhirnya menggunakan metode water bombing dengan helikopter, Selasa (3/10) pukul 16.30 WIB.
Namun demikian Maxus Baihaki (40) tehnisi dan operator water bombing dengan helikopter mengaku, upaya pemadaman di hari pertama ini dirasa kurang maksimal akibat terkendala cuaca dan visibility (jarak pandang).
“Untuk sorti ini kendala kita adalah jam operasional helikopter karena sunset kita closenya pukul 17.29 WIB,” ucapnya.
“Kenapa kita tidak menyiramnya di titik api yang besar ini karena visibilty yang sangat minim akhirnya kita putuskan untuk memboming di daerah atas karena masih save dan kondisi angin juga aman untuk melakukan operasi ini,” imbuhnya.
Lanjut Maxus, yang dimaksud visibility ini adalah kondisi angin kencang, kemudian kabut atau asap tebal yang menutupi jarak pandang pilot untuk operasional. Sehingga faktor tersebut ditambah jam operasional terbatas kita yang hanya bisa melakukan penyiraman sebanyak tiga kali saja.
Sesuai rencana water bombing kembali dilakukan hari ini (Rabu pagi) dan diharapkan cuaca dan visibiltynya aman, sehingga operional pelaksanaanya besok bisa berjalan lancar.
Load more