Nganjuk, tvOnenews.com - Bendungan Semantok yang berada di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, Selasa, 22 Desember 2022 lalu. Semantok adalah bendungan ke-30 yang diresmikan selama masa pemerintahan Jokowi dan pembangunannya menelan anggaran yang tidak sedikit.
Salah satunya, petani yang jumlahnya mencapai 7000 kepala keluarga, belum bisa mengairi area pertanian dengan luasan hingga 3.202 hektare. Hal tersebut dibenarkan Ketua Gabungan GHIPPA Rejoso, yang sekaligus penggagas adanya Bendungan Semantok.
Ketua Gabungan GHIPPA Rejoso, Sono mengatakan, dengan adanya Bendungan Semantok, banyak permasalahan yang timbul dialami oleh masyarakat atau petani gagal panen.
"Bendungan Semantok itu, dulu awalnya itu dari kita-kita ini, bukan dari pemerintahan pusat ke daerah, dengan melalui beberapa kronologi diantaranya, kita harus memenuhi persyaratan, diantaranya pernyataan dari petani kurang lebih 7000 kepala keluarga, karena suplai air dari bening sudah tidak mencukupi," kata Sono, Kamis (13/9).
"Jadi, permasalahan saat ini dengan adanya Bendungan Semantok, masyarakat petani gagal panen yang jumlahnya mencapai 7000 kepala keluarga itu. 3.402 hektare area sawah atau kebunnya belum bisa teraliri air dari Semantok, dan Bendungan Semantok hanya mampu mensuplai air ke area pertanian cuma 25 persen dengan luasan kurang lebih 200 hektare,” ungkap Sono.
Menurut Sono, Bendungan Semantok gagal fungsi dan tidak bermanfaat padahal Bendungan Semantok diklaim sebagai bendungan kelas nasional yang mampu mengairi enam hektare lebih.
“Lha kok Bendungan Semantok yang katanya kelas nasional kok cuma mampu memenuhi kebutuhan air pertanian hanya kurang lebih 200 hektare saja, ini kan sangat lucu," ucap Sono.
Load more